Dikasihi.id

Halaman

Pembatas Alkitab
Shalom semuanya, Natal sebentar lagi nih. Pasti waktu natal, kamu pengen banget kasih sesuatu ke teman-teman kamu ya kan ? Pengen kasih Hadiah, tapi gamungkin kan kasih hadiah ke semua orang yang kamu kenal ?

Atau, kamu pengen ngucapin nya dengan cara yang berbeda tapi bingung mau buat nya gimana.
Nah, kami ada solusi untuk kamu nih supaya kamu bisa ungkapkan ucapan dan terimakasih ke teman-teman dan orang terdekatmu. Gak perlu modal banyak udah bisa buat orang lain bahagia dan terkesan.

Ya, itu dia. Disini kami membuka jasa pembuatan Kartu atau Pembatas Alkitab yang bisa di Custom untuk kamu. Diatas udah ada gambaran tuh desain custom nya.

Jadi begini, kami akan desain kan pembatas Alkitab yang sesuai pesanan kamu. Kamu bisa pasang Foto kamu, kata-kata ucapan yang cocok dan nama kamu. Itu semua sesuai dengan yang kamu mau dan akan kami buat seunik dan semenarik mungkin.

Pembatas Alkitab ini bisa kamu berikan ke orang-orang yang kamu kasihi dan ini cocok banget buat kamu menjelang hari Natal Sob !

Lalu berapa biayanya kak ?
Untuk biaya kita tidak patok terlalu mahal, untuk semua desain dan pembuatan kita buat dengan harga yang terjangkau kak.

Harga Pembuatan
50Pcs + 1 Desain = Rp. 3000/Pcs
100Pcs + 1 Desain = Rp. 2500/Pcs

Kalau mau tambah Desain, kamu cukup bayar Rp. 2000 per desain, manatau kan kamu pengen desain nya beda-beda.

Untuk pemesanan minimal 50Pcs ya kak. Kalau pesan dibawah 50Pcs, ada ketentuan yang berlaku. Silahkan menghubungi kami melalui WA kami kak.

Ongkir juga akan ditanggung oleh Pembeli, pesanan dikirim dari Medan. Bagi satu pembeli yang beruntung, kami akan berikan 1 Kaos Rohani pada akhir tahun.

Hubungi kami melalu WA : 082165988511

PROSES PEMBUATAN





Untuk Desainnya kamu bisa lihat dibawah ini:












Kartu Alkitab dan Pembatas untuk Hadiah - Pesan Sekarang Juga ! Berhadiah !

Good
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10)
Jika berbuat baik hanya untuk mencari perhatian orang lain, yang kita dapatkan memang sebuah pujian yang nampaknya manis, namun itu hanya sementara yang dalam perjalanannya pasti membuahkan kekecewaan bahkan luka di dalam hati.

Jika kita berbuat baik hanya untuk membalas budi baik orang kepada kita, jiwa kita akan tertekan.

Tetapi jika kita berbuat kebaikan itu karena tahu siapa diri kita bagi Tuhan, maka perbuatan baik kita akan berbuah kebenaran yang memuaskan hati kita, karena kita yang lahir baru dalam Kristus di rancang untuk selalu melakukan perbuatan baik. Dan jika kita hidup di dalamnya dengan kerelaan hati maka hidup kita akan penuh dengan kuasa kebaikan Tuhan yang terus mengalir sampai kepada hidup yang kekal.

Karena itu mari jangan jemu berbuat baik, bukan hanya karena kita telah di rancang untuk hal itu, namun karena kita telah menerima kasih karunia yang melimpah di dalam Tuhan.

Syalom, Tuhan Yesus mmberkati ..

#SPS

Berbuat Baik Karena Kasih Karunia-Nya tinggal didalam Kita | Renungan Hari Ini, 21 September.

Membangun
Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakan," (Amsal 24:3)
Membangun masa depan, ibarat membangun rumah kediaman kita.
Kita tinggal pilih ingin mode rumah yang seperti apa, dan tentu saja kita bebas dalam membangunnya.

Ada rumah tenda, ada rumah dengan dinding bambu, kalau ingin  rumah gubung juga boleh, dan juga rumah beton, yang jelas kita ingin  ada tempat  untuk berteduh dari panas terik matahari, dan hujan yang mengguyur.

Dari tiga mode rumah di atas, membangunnya memang sangat mudah, cepat dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Namun kekuatannya dalam jangka panjang sangat diragukan. Apalagi ketika badai atau banjir melandanya, pasti rumah-rumah tersebut akan hancur, dan tidak bertahan lama.
Sebaliknya, bila kita membangun rumah beton, pasti pengerjaannya akan memakan waktu yang lama, dan biaya yang mahal, namun semahal apapun harga yang kita bayar, kita tak akan menyesal, karena rumah kita akan tetap berdiri kokoh walaupun badai dan banjir melandanya.
Rumah yang mana yang kita pilih?
Apakah kita ingin rumah yang tidak mampu bertahan?

Demikian pula dengan masa depan kita. Kesuksesan masa depan kita bergantung dari bagaimana proses kita dalam membangunnya sejak saat ini.
Jika kita membangunnya secara instan dan tidak mau membayar harga yang mahal, tentu kita tidak dapat bertahan ketika badai dan banjir hidup menerpa kehidupan kita. Kita pasti mudah roboh dan bahkan terhanyut di badai dan banjir yang deras.

Karena itu saudaraku, jangan pernah menyerah, ketika saat ini engkau telah mengalami proses hidup yang panjang dan melelahkan, karena Tuhan Yesus membangun kita sebagai rumah batu yang kokoh, yang akan bertahan bila banjir dan badai menerpa kita. :)

Syalom, Tuhan Yesus memberkati,,

#SPS

Dalam Membangun Hidup | Renungan Hari Ini, 20 September

Silent
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.  (Markus 4:39)
Dalam perjalanan hidup kita seperti sedang berjalan sendiri, walau sebenarnya kita telah membawa Yesus dalam perjalanan hidup kita. Namun kadang kala kita membiarkan diri kita menjadi panik dan cemas saat badai datang dalam hidup kita. Kita seolah mampu membuang air permasalahan hidup dari perahu kehidupan kita. Sampai akhirnya kita sabar, bahwa kita tak mungkin sampai ke pantai di seberang sana, karena kita merasa tak punya kemampuan untuk menghalangi serangan ombak yang mengamuk menghantam perahu kita dengan hebatnya.

Sampai akhirnya kita ingat, bahwa kita membawa Yesus ke dalam perahu hidup kita. Namun, sering kali bukan permohonan yang kita ucapkan, Namun Sebuah perkatakan bernada protes, "Tuhan, Engkau tidak peduli kalau aku binasa?" dan kita terus saja tenggelam dalam kepanikan, kita tidak memberiNya kesempatan untuk bertindak. Hanya satu yang kita inginkan cepat keluar dari badai hidup yang menerpa perahu kita. Sampai Tuhan menghardik angin badai dan berkata kepada danau tersebut. "Diam! Tenanglah!" (Markus 4:39) kitapun tersentak seolah menjadi patung, karena kita sabar bukan badai ataupun danau yang dihardikNya, melainkan diri kita yang tenggelam dalam kepanikan dan kecemasan dalam waktu yang lama sehingga kita menikmati betapa indahnya berlayar di lautan hidup bersama denganNya.

Tuhan Yesus ingin agar kita tenang dalam apapun yang terjadi dalam bahtera kehidupan kita, agar kita menikmati indahnya berlayar bersamaNya arungi lautan kehidapan ini. Bukan berlayar namanya jika kita tak jumpai badai, namun sesungguhnya itulah arti hidup ini. Badai hidup adalah warna yang mengisi hidup ini. Jangan panik, ataupun gelisah, karena Tuhan Yesus ingin menjadikan badai itu sebagai alat untuk membawa kita kepada berkat yang besar dan terindah.

karena itu diam, dan tenanglah, nikmati saat-saat hidupmu bersama Yesus. Dia akan membuat badai tunduk padamu.

Syalom, Tuhan Yesus memberkati....

#SPS

Diam ! Tenanglah ! | Renungan Hari Ini, 19 September

Worship
"Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4)
Seperti apapun hebatnya pelayanan kita, tidak akan pernah bisa menjadi buah yang manis bagi Tuhan jika kita tidak tinggal di dalam Tuhan dengan kejujuran hati yang sungguh-sungguh di hadapanNya, walaupun sepertinya memang banyak orang di ubahkan melalui pelayanan tersebut.

Inilah jawaban mengapa ada banyak orang percaya menjadi babak belur, dan kemudian terluka parah, karena tidak tinggal di dalam Tuhan dengan sungguh-sungguh. sebagai Manusia kita kadang lemah dan saya mengakui tubuh daging kita tidak bisa melawan kelemahan tersebut. dan di saat seperti inilah kita perlu sebuah kejujuran yang sungguh di hadapan Tuhan, untuk selalu meminta jamahan dan pertolonganNya agar tidak jatuh dalam sebuah kesalahan yang kemudian menimbulkan luka yang menekan batin kita.

Dan inilah yang menjadi pelajaran bagi saya secara pribadi. Pelayanan dengan kekuatan sendiri tidak dengan pimpinan Tuhan,  Hingga akibatnya pelayanan pun malah menjadi beban yang tidak di jalani dengan sukacita. Mungkin banyak orang merasakan berkat dari tulisan yang saya tulis, tapi bukan karena saya,  melainkan Tuhan yang memakainya untuk menegur orang itu. Tapi yang saya rasakan adalah beban. Apa yang harus saya tulis, apa yang harus saya buat...dll.. Saya akui itulah sebuah kebodohan. dan bersyukur belum perlambat untuk menyadari sebuah kesalahan dan bertobat kembali. Dari ini semua saya belajar untuk tetap berpaut pada Tuhan dengan erat, dengan hati yang haus dan lapar akan kasihNya dan hanya kepada Dia saja.

Mari dari kesalahan itu kita belajar untuk tidak main-main hidup dalam Tuhan. Namun tetap berpegang padaNya dengan kejujuran dan kesungguhan hati yang terdalam pada Tuhan.

Syalom, Tuhan Yesus memberkati..

#SPS

Tinggal didalam Tuhan dengan Hati yang Jujur | Renungan Hari Ini, 18 September

Benci
"Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati." (Ayub 5:2)
Kebencian adalah pembunuh manusia yang paling ganas dan paling mematikan. Tidak hanya membunuh tetapi juga menjadi perusak seluruh aspek kehidupan manusia. Hati dan pikiran manusia yang hidup dalam kebencian akan selalu menghasilkan semua yang buruk yang keluar dari dalam dirinya.

Kalau kita hidup dalam kebencian,  tidak akan ada damai sejahtera yang tinggal dihati kita, hidup di penuhi dengan tekanan dan karenanya  kita tidak akan pernah merasakan kelegaan sampai orang yang kita benci mendapatkan celaka, sebagai balasan dari apa yang telah dilakukannya. Kita bersorak gembira dan hati kita menyanyikan syukur atas hal yang buruk terjadi atasnya.

Tidak ada gunanya sama sekali kita hidup dalam rasa marah dan benci, yang ada kita telah membuang waktu-waktiu yang indah dan berharga yang seharusnya dapat kita nikmati.
Ada banyak orang karena menyimpan rasa marah dan benci di dalam  hatinya,  tidak dapat mencapai umur panjang. Karena mengidap penyakit mematikan  akibat perasaannya sendiri.
Kemarahan, sakit hati dan kebencian dapat berdampak buruk bagi kesehatan kita, banyak orang yang menderita penyakit liver dan kanker hati hanya berawal dari kemarahannya yang terpendam dalam hatinya. 

Saudaraku yang terkasih, mari tinggalkan dan lepaskan rasa benci atau marah yang telah lama membusuk dalam hatimu. Kita bukanlah orang bodoh yang menyimpan sampah yang kotor selama bertahun-tahun karena akan membuat kita semakin merasakan sakit.
Ampuni orang-orang yang membuat hatimu terluka dan jangan lagi ungkit masa lalumu yang gelap bersamanya. Pikirkanlah, dia melukaimu karena diapun pernah dilukai orang lain dan tidak ada yang mampu menyembuhkan luka hatinya. Maafkanlah dia dengan tulus, dia membutuhkan kasihmu, untuk membuatnya sembuh dari luka-luka batinnya.

Saudaraku, Tuhan Yesus sanggup, melembutkan dan menentramkan hatimu untuk dapat mengampuni orang-orang yang melukai hatimu. Berserah dan berlututlah dibawah kakiNya.
Dia akan memberimu damai sejahtera yang pernah hilang di hatimu, dan hidupmu benar-benar di pulihkan dan menjadi lebih berarti.

Syalom, Tuhan Yesus memberkati. :)

#SPS

Tinggalkan Rasa Benci di HatiMu | Renungan Hari Ini, 17 September



And God said, Let us make man in our image, after our likeness: and let them have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over the cattle, and over all the earth, and over every creeping thing that creepeth upon the earth. (Genesis 1: 26 - 27 - KJV)


Baru abad ini ada berita yang menggemparkan manusia bahwa tengkorak manusia pertama telah ditemukan dan memiliki tinggi berpuluh - puluh meter, sebuah tinggi yang sangat menakjubkan. Namun apakah benar manusia mula - mula memiliki tinggi yang sebegitu tingginya?

Semua agama meyakini manusia pertama diciptakan oleh Tuhan. Dalam Alkitab sendiri pun telah tertulis bahwa manusia pertama diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa Allah sendiri pada hari yang ke-enam, dan dibentuk dari debu dan tanah, kemudian menghembuskan nafas kehidupan melalui hidungnya. 

Kejadian 2:7
LAI TB
Ketika itulah TUHAN Allah membentuk (YATSAR) manusia itu (HA'ADAM) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. 
KJV
And the LORD God formed man of the dust of the ground, and breathed into his nostrils the breath of life; and man became a living soul.

Hebrew 
וַיִּיצֶר יְהוָה אֱלֹהִים אֶת־הָֽאָדָם עָפָר מִן־הָאֲדָמָה וַיִּפַּח בְּאַפָּיו נִשְׁמַת חַיִּים וַֽיְהִי הָֽאָדָם לְנֶפֶשׁ חַיָּֽה׃ 

Translit, VAYITSER {dan membentuk} YEHOVAH {baca: 'Adonay, TUHAN} 'ELOHIM {Allah} 'ET-HA'ADAM {manusia} 'AFAR {debu} MIN-HA'ADAMAH {dari tanah} VAYIPAKH {dan Dia menghembuskan} BE'APAV {ke dalam hidungnya} NISYMAT {nafas} KHAYIM {hidup} VAYHI {dan ia menjadi} HA'ADAM {manusia itu} LENEFESY {sebagai jiwa} KHAYAH {yang hidup}

ADAM, Ibrani: אָדָם - 'ADAM, manusia, dari kata kerja yang sama אָדָם - 'ADAM bermakna merah.

Adam dibedakan dari binatang-binatang. Tapi pembedaan ini bukan karena nama tambahan NEFESH dan RUAKH yang terkait dengannya, sebab kedua istilah ini kadang-kadang juga digunakan untuk binatang-binatang, melainkan karena ia diciptakan menurut gambar Allah, diberi kuasa atas segala binatang, dan mungkin juga karena Allah sendiri menghembuskan nafas hidup ( נְשָׁמָה - NESYAMAH) ke dalam hidungnya. Allah membuat taman untuk Adam di Taman Eden dan menempatkannya di taman itu untuk mengusahakan taman itu dan memeliharanya.

Kejadian 2:8
LAI TB
Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
KJV
And the LORD God planted a garden eastward in Eden; and there he put the man whom he had formed. 
Hebrew
וַיִּטַּע יְהוָה אֱלֹהִים גַּן־בְּעֵדֶן מִקֶּדֶם וַיָּשֶׂם שָׁם אֶת־הָֽאָדָם אֲשֶׁר יָצָֽר׃
Translit interlinear, VAYITA {dan membuat/ menumbuhkan} YEHOVAH (baca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} GAN-BE'EDEN {Taman di Eden} MIQEDEM {di sebelah timur} VAYASEM {dan Dia menempatkan} SHAM {di sana} 'ET-HA'ADAM {manusia itu} 'ASHER {yang} YATSAR {Dia telah membentuk}

Catatan mengenai Adam mungkin diserap dalam mitologi bangsa-bangsa lain. Ada kemungkinan bahwa beberapa gambaran samar-samar mengenai ini muncul dalam naskah kesusastraan Sumeria, yang menggambarkan bagaimana dewa Enki mengatur dunia, antara lain menempatkan binatang-binatang di bawah pengawasan dua dewa yang lebih rendah derajatnya.

Adanya tempat yang sedemikian sempurna seperti Taman Eden tampaknya merupakan dicerminkan dalam kisah bangsa Sumer tentang tanah Dilmun, yang tidak tercemar, bersih, dan tenang. Di tanah itu "singa tidak membunuh, serigala tidak memangsa domba, tidak ada penyakit atau kesakitan, penipuan, atau kelicikan."

Tanah Dilmun merupakan firdaus dan sekaligus negeri yang nyata. Dalam pikiran banyak orang, pulau Bahrain di Teluk Persia telah dihubungkan dengan tanah Dilmun sejak Henry Rawlinson mengindentifikasinya pada tahun 1861. Suatu ekspedisi Denmark di bawah pimpinan Geoffres Bibby bekerja di pulau itu selama lebih dari lima belas tahun (mulai tahun 1953). Mereka yakin bahwa pulau itu merupakan pusat kekuasaan dalam sebuah kerajaan yang cukup luas. Dilmun mencapai puncaknya sebagai sebuah kekuatan perdagangan laut sekitar tahun 2000 sebelum masehi.

Bagaimana Konfirmasi dalam Perjanjian Baru?
And so it is written, The first man Adam was made a living soul; the last Adam was made a quickening spirit. (1 Cor 15:45 - KJV)

Perjanjian Baru menguatkan kesejatian nilai historis dari pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam bab-bab permulaan Kejadian yang berkenaan dengan Adam. Dalam 1 Korintus 15:45, 47 disajikan hunjukan kepada Kejadian 2:7, dalam Yudas 14 kepada Kejadian 5:3-18 (bnd 1 Tawarikh 1:1-3), dalam 1 Timotius 2:13 kepada Kejadian 2:20-23, dalam 1 Timotius 2:14 kepada Kejadian 1-6, 13, dalam Matius 19:4; Markus 10:6 kepada Kejadian 1:27, dalam Matius 19:5, 6; Markus 10:7, 8 (bnd Efesus 5:31) kepada Kejadian 2:24, dan dalam Roma 5:12-19; 1 Korintus 15:22 kepada Kejadian 2:17; 3:19. Hunjukan yg sifatnya mengurai dan meresapi ini, kadang-kadang berterus terang dan kadang-kadang secara halus menunjukkan betapa PB membenarkan kesejatian nilai historik dari Adam dan kejadian-kejadian mengenai dirinya, juga membenarkan keaslian catatan resmi yang disajikan oleh bab-bab permulaan Kitab Kejadian. Karena itu tidaklah mungkin mempertahankan doktrin yang diajarkan Tuhan Yesus dan para rasul berdasarkan kebenaran fakta-fakta historis ini, tapi sekaligus mengingkari bahwa kejadian-kejadian itu sendiri mempunyai nilai sejarah yg sejati. Justru tidak dapat dipisahkan ajaran tentang iman dan praktik, dari kejadian dalam sejarah dengan mana ajaran itu terpaut, sehingga makna doktrin dan praktiknya dapat diyakini, kendati sifat historis dari kejadian-kejadian itu tidak. Di sinilah letak pentingnya kesaksian Perjanjian Baru menghormati Adam.

1 Korintus 15: 45, 47 juga mencatat bahwa Adam adalah manusia pertama. Asalnya yang unik tanpa bapak atau ibu diperkenalkan guna menarik perhatian kepada fakta, bahwa apabila semua orang lain pada genealogi manusia dikatakan adalah anak atau keturunan dari nenek moyang dalam setiap garis ihwal terkait, maka Adam dikatakan adalah "anak Allah" (berasal dari Allah, Lukas 3:38). Adam tidak datang melalui keturunan manusia.

1 Korintus 15: 45
LAI TB
Seperti ada tertulis: Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
KJV
And so it is written, The first man Adam was made a living soul; the last Adam was made a quickening spirit.
TR
ουτως και γεγραπται εγενετο ο πρωτος ανθρωπος αδαμ εις ψυχην ζωσαν ο εσχατος αδαμ εις πνευμα ζωοποιουν
Translit interlinear, houtôs {demikian} kai {pula} gegraptai {(itu) tertulis} egeneto {menjadi} ho prôtos {yang pertama} anthrôpos {manusia, noun - (nominative singular masculine)} adam {adam} eis {menjadi} psukhên {jiwa/ makhluk} zôsan {yang hidup} ho eskhatos {terakhir} adam {Adam} eis {menjadi} pneuma {Roh} zôopoioun {yang menghidupkan}

Orthodox Jewish Bible (OJB)
So, also, it has been written, VAY’HI HAADAM L’NEFESH CHAYYAH ("And the [first] Man became a living soul," BERESHIS 2:7); but the Adam haacharon (last Adam) became a Ruach mechayyeh (Yn 5:26).
Ha-Berit, 
וְכֵן כָּתוּב וַיְהִי הָאָדָם אָדָם הָרִאשׁוֹן לְנֶפֶשׁ חַיָּה אָדָם הָאַחֲרוֹן לְרוּחַ מְחַיָּה׃
Translit interlinear, VEKEN {dan demikianlah} KATUV {telah dituliskan} VAYEHI {dan dia menjadi} HA'ADAM {manusia} 'ADAM {yaitu adam, Noun Masculine Singular} HARISHON {yang pertama} LENEFESH KHAYAH {menjadi makhluk hidup} 'ADAM {Adam} HA'AKHARON {Yang Akhir} LERUAKH MEKHAYAH {menjadi roh yang menghidupkan}

Bagaimanapun ini adalah bagian yang penting, tidak ada manusia lain yang dibuat bersamaan dengan Adam ataupun sebelum Adam.


Lalu Bagaimana dengan Nephilim?
There were giants in the earth in those days; and also after that, when the sons of God came in unto the daughters of men, and they bare children to them, the same became mighty men which were of old, men of renown. (Genesis 6: 4 - KJV)


Alkitab terjemahan LAI menerjemahkan kata "raksasa" dari kata Ibrani 'NEFILIM' :

Kaum "NEFILIM" adalah manusia biasa, bukan makhluk menyerupai manusia, bukan pula makhluk yang ditafsirkan sebagai "keturunan malaikat2 yang jatuh". 
נְּפִלִים - NEFILIM bentuk jamak dari kata נָפִיל - NAFIL
Akar kata "NAFIL" adalah נָפַל - NAFAL, "jatuh". 

Mari kita kaji ayatnya

Kejadian 6:4
LAI Terjemahan Baru (TB)
Pada waktu itu orang-orang raksasa (NEFILIM) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
King James Version (KJV)
There were giants in the earth in those days; and also after that, when the sons of God came in unto the daughters of men, and they bare children to them, the same became mighty men which were of old, men of renown.

Biblia Hebraic Stuttgartensia (BHS), Hebrew with vowels, [color=Olive]
הַנְּפִלִים הָיוּ בָאָרֶץ בַּיָּמִים הָהֵם וְגַם אַחֲרֵי־כֵן אֲשֶׁר יָבֹאוּ בְּנֵי הָאֱלֹהִים אֶל־בְּנֹות הָאָדָם וְיָלְדוּ לָהֶם הֵמָּה הַגִּבֹּרִים אֲשֶׁר מֵעֹולָם אַנְשֵׁי הַשֵּׁם׃ ף
Translit interlinear, HANEFILIM {nefilim} HAYU {mereka telah ada, Verb Qal Perfect 3rd Com. Pl.} VA'ARETS {dan bumi} BAYAMIM {dalam hari2} HAHEM {mereka} VEGAM {dan juga} 'AKHAREY-KHEN {setelah itu} 'ASHER {ketika} YAVOU {mereka akan datang, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Pl.} BENEY {anak-anak lelaki} HA'ELOHIM {Allah} 'EL-BENOT {kepada anak-anak perempuan} HA'ADAM {adam} VEYAL'DU {dan mereka melahirkan} LAHEM {bagi mereka} HEMAH {mereka} HAGIBORIM {orang2 gagah/ besar} 'ASHER {yang} ME'OLAM {pada zaman dahulu/ purbakala} 'AN'SHEY {orang2} HASHEM {ternama}

Bandingkan dengan :

Jewish Publication Society Tanakh (JPST)
The Nephilim were in the earth in those days, and also after that, when the sons of God came in unto the daughters of men, and they bore children to them; the same were the mighty men that were of old, the men of renown.
New American Standard Bible (NASB)
The Nephilim were on the earth in those days, and also afterward, when the sons of God came in to the daughters of men, and they bore children to them. Those were the mighty men who were of old, men of renown.
New International Version (NIV)
The Nephilim were on the earth in those days—and also afterward—when the sons of God went to the daughters of men and had children by them. They were the heroes of old, men of renown.
Revised Standard Version (RSV)
The Nephilim were on the earth in those days, and also afterward, when the sons of God came in to the daughters of men, and they bore children to them. These were the mighty men that were of old, the men of renown.

Dalam naskah Biblia Hebraica Stuttgartensia (BHS Hebrew) kata yang merujuk dengan "NEFILIM" ini dijelaskan lagi dengan kata Ibrani lainnya yaitu "GIBOR" :

נְּפִלִים - NEFILIM, bentuk jamak dari נָפִיל - NAFIL, akar kata : נָפַל - NAFAL; properly, a feller, i.e. a bully or tyrant:—giant.
Terjemahan נְּפִלִים - NEFILIM menjadi 'giants / raksasa' sebagaimana ada di LAI dan KJV ini timbul karena merujuk pada Septuaginta / LXX (Perjanjian Lama terjemahan bahasa Yunani) yang lebih dulu menterjemahkannya dengan kata γιγαντες - gigantes (raksasa). Terjemahan ini tidak terlalu salah, karena memang menunjukkan bahwa orang "Nephilim" itu mempunyai ukuran tubuh yang sangat besar

גִּבּוֹר - GIBOR : powerful; by implication, warrior, tyrant:-- champion, chief, X excel, giant, man, mighty (man, one), strong (man), valiant man.
Ini menunjukan bahwa orang NEFILIM adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan fisik atau kepandaian berkelahi yang hebat.

Sesuai Leksikon Ibrani, yang menghubungkan נְּפִלִים - NEFILIM dengan akar katanya yaitu נָפַל - NAFAL "jatuh"; Maka makna kata "NEFILIM", bisa juga berarti :

To fall (jatuh)
Mungkin semua orang yang bertemu mereka jatuh tersungkur karena takut kepada mereka. 

To fall upon / to attack (menyerang) 
Jadi, "NEFILIM" berarti penyerang, bandit, perampok. 

Kedua arti ini bisa digabungkan. Jadi, kata "NEFILIM" menunjuk kepada perampok-perampok yang ditakuti orang.

Untuk itulah mengapa dalam JPST/NIV/NASB/RSV memilih tidak menterjemahkan kata ini, dan kemudian 'mentransliterasikannya' saja dengan kata 'the Nephilim'. Lebih lanjut pertimbangan JPST/NASB/NIV/RSV itu tidak menterjemahkan kata נְּפִלִים - NEFILIM, karena ada ayat yang dapat dihubungkan dengan Kejadian 6:4, sbb :

Bilangan 13:33
LAI TB 
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.
KJV
And there we saw the giants, the sons of Anak, which come of the giants: and we were in our own sight as grasshoppers, and so we were in their sight. 
Septuaginta
και εκει εωρακαμεν τους γιγαντας και ημεν ενωπιον αυτων ωσει ακριδες αλλα και ουτως ημεν ενωπιον αυτων 
Translit, kai ekei heôrakamen tous gigantas kai êmen enôpion autôn hôsei akrides alla kai houtôs êmen enôpion autôn

Bandingkan dengan :

JPST, And there we saw the Nephilim, the sons of Anak, who come of the Nephilim; and we were in our own sight as grasshoppers, and so we were in their sight.'
NASB, "There also we saw the Nephilim (the sons of Anak are part of the Nephilim); and we became like grasshoppers in our own sight, and so we were in their sight."
NIV, We saw the Nephilim there (the descendants of Anak come from the Nephilim). We seemed like grasshoppers in our own eyes, and we looked the same to them."
RSV, And there we saw the Nephilim (the sons of Anak, who come from the Nephilim); and we seemed to ourselves like grasshoppers, and so we seemed to them." 
Hebrew, 
וְשָׁם רָאִינוּ אֶת־הַנְּפִילִים בְּנֵי עֲנָק מִן־הַנְּפִלִים וַנְּהִי בְעֵינֵינוּ כַּחֲגָבִים וְכֵן הָיִינוּ בְּעֵינֵיהֶם׃
Translit interlinear, VESHAM {dan dari sana} RAINU {kami melihat} 'ET {pada} -HANEFILIM {orang nefilim} BENEY {putera2 dari} 'ANAQ {anaq} MIN-HANEFILIM {dari orang nefilim} VANEHI {dan mereka} VE'EINEINU {di mata kami} KAKHAGAVIM {seperti belalang2} VEKHEN {juga} HAYINU {terhadap kami} BE'EINEIHEM {di mata mereka}.

Perhatikan Kata "NEFILIM" pun diberikan kepada bangsa Kanaan, suku Enak.

Kalau kita menghubungkan Kejadian 6:4 dengan Bilangan 13:33 ini. Kita bisa melihat, sajian terjemahan JPST/NASB/NIV/RSV lebih tepat, dimana kata "NEFILIM" tidak diterjemahkan sebagaimana Septuaginta, melainkan disalin hurufnya saja (transliterasi).

Terjemahan NIV ini lebih cocok dengan konteks dibandingkan dengan terjemahan Septuaginta/KJV/LAI di atas yang menterjemahkan kata NEFILIM dengan raksasa (gigantes). Walaupun memang dengan menghubungkan kata NEFILIM dengan kata Ibrani lainnya GIBOR, menunjuk bahwa kaum NEFILIM ini berbadan besar. Tatapi kaum  NEFILIM adalah manusia biasa.

Pertimbangan lain bagi NIV tidak menterjemahkan kata NEFILIM adalah melihat konteks ayat, dimana Kejadian 6:4 ini berbicara tengtang dosa manusia secara moral, bukan berbicara tentang "ukuran tubuh". 
Malah kalau tahu-tahu ayat 4 ini dihubungkan dengan tentang ukuran tubuh (sebagaimana Septuaginta menterjemahkannya), justru kata Yunani gigantes (=raksasa) itu tidak sesuai dengan konteks atau tidak berhubungan dengan konteks. 
Dilain pihak jika kata "NEFILIM" diartikan perampok/ orang2 jahat, itu lebih sesuai dengan konteks ayat. 

Perlu kita ketahui, dalam kamus bahasa Ibrani modern, kata raksasa/ giant, tidak menggunakan kata נְּפִלִים – NEFILIM, sebab kata tersebut sebenarnya tidak mengandung kata "besar/ raksasa." Ada bentuk penulisan נֵפֶל – NEFEL, yang artinya: failure. Ada kata נֶפָּלִי – NEPALI, sebagai transliterasi dari kata "Nepal/ orang Nepal."
Kata dalam modern Hebrew untuk "giant/ raksasa" adalah kata עֲנָקִי – 'ANAQI, atau עֲנָק – 'ANAQ, adjective (band. Bilangan 13:22,28,23; Ulangan 9:2; Yosua 15:13-14, 21:11; Hakim 1:20).

Apakah kata Ibrani נְּפִלִים – NEFILIM ini mengandung arti/makna "besar" atau "raksasa"? Ternyata "tidak!" 


Kata Ibrani נְּפִלִים – NEFILIM adalah bentuk jamak dari kata נָפִיל - NAFIL. Akar kata "NAFIL" adalah נָפַל - NAFAL, Nun-Fe-Lamed, artinya: "jatuh". Digunakan dalam maksud "golongan orang-orang yang jatuh karena dosa-dosa mereka yang dahsyat; golongan manusia-manusia yang sangat jahat."

Siapakah Adam dan Nephilim itu? (Seri Manusia Mula Mula Part 1)

Berlangganan Sekarang