July 2013 - Dikasihi.id

Halaman


Kasih, seorang gadis, 17, asal Bali mengalami penganiayaan dari keluarganya karena menerima Yesus sebagai Juru Selamat.


Beberapa bulan ini Kasih memutuskan menjadi pengikut Kristus walaupun dia tahu bahwa harganya sangat mahal, menurut laporan the International Mission Board (IMB). Kasih sudah terkunci di kamarnya selama 3 bulan dan tidak diperbolehkan menemui siapapun.


Selain itu, menurut laporan Kasih kepada IMB, Kasih telah dibawa kepada seorang dukun lokal agar dituntun kembali kepada kepercayaannya semula, namun Kasih menolaknya dengan tegas dan mengatakan bahwa dia tidak ingin kembali kepada kepercayaan keluarganya. "Engkau tahu, dukun memang besar, tetapi Saya tidak takut karena Saya memiliki Yesus dan Dia jauh lebih besar."


Sebelumnya, Kasih pernah mencoba kabur dari rumahnya namun keluarganya berhasil menemukannya kembali 3 bulan yang lalu dan menguncinya di kamar.


Mari dukung Kasih agar dia dapat tetap bertahan dengan situasi yang dihadapinya dan semakin dikuatkan di dalam Tuhan.

Gadis, 17, Terkunci Karena Imannya kepada Yesus

Dalam Kisah Para Rasul 10, kita membaca kisah antara dua orang dengan dua dunia berbeda, namun bisa saling berkaitan melalui sebuah peristiwa. Kornelius, adalah seorang non-Yahudi yang takut akan Allah, pria yang saleh, sekaligus seorang perwira pasukan Italia yang sedang berada di Kaisarea. Petrus, adalah seorang Yahudi, pengikut Kristus, dan pemimpin gereja (sekumpulan orang percaya setelah peristiwa kebangkitan Yesus) di Yerusalem.
Baik Kornelius maupun Petrus mendapatkan penglihatan. Seorang malaikat Allah menampakkan diri kepada Kornelius dan menyuruhnya untuk mencari seorang bernama Petrus, menjemputnya, dan mendengarkan apa yang akan dia katakan. Kornelius langsung menaatinya. Sementara itu, Petrus mendapat penglihatan sebuah kain lebar "yang di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung" (Kisah Para Rasul 10:12). Suara Tuhan berkata, "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" (Kisah Para Rasul 10:13), namun Petrus menolaknya. Dia berkata bahwa dirinya belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir. Penglihatan ini diulangi sampai 3 kali, dan setiap kalinya Tuhan selalu menyampaikan, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." (Kisah Para Rasul 10:15).
Kemudian saat Petrus sedang merenungkan apa arti penglihatan tersebut, datanglah orang-orang yang dikirimkan Kornelius di muka pintu. Mereka bertanya apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu. Saat Petrus sedang berpikir tentang penglihatan yang diterimanya, dia mendengar Roh berkata, "Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."(Kisah Para Rasul 10:17-20).
 Dua orang yang menuruti dan melaksanakan penglihatan ini akhirnya membuat misi Gereja tercapai. Iman Kornelius semakin diperkuat saat Petrus memberitakan tentang Yesus kepadanya. Kornelius kemudian dibaptis, dipenuhi Roh Kudus, dan seluruh isi rumahnya diselamatkan. Sementara itu, penglihatan yang diterima Petrus membuatnya mengerti bahwa keselamatan tersedia juga bagi orang-orang non-Yahudi (yang pada saat itu dianggap sebagai kaum yang najis).
Bertindak atas penglihatan atau visi merupakan hal yang penting. Dengan menjaga hubungan kita dengan Allah, kita akan berkomunikasi dengan-Nya dan mengetahui apa yang Dia inginkan secara jelas. Ketika sedang membaca Alkitab atau mendengarkan khotbah, miliki sikap hati yang senantiasa bertanya, "Tuhan, hal apa yang Kau minta untuk kulakukan?"
Visi yang muncul mungkin terasa seperti gesekan kecil dalam hati—sesuatu yang membuat Anda tercengang dan berkata, "Wow!" Kerjakanlah itu. Berjalanlah dalam terang penglihatan tersebut dan jangan sampai sinarnya pudar.
Visi yang Allah berikan kepada Anda akan bersifat spesifik dan individual. Meskipun visi tersebut sangat jelas untuk Anda, namun di dalamnya ada gambaran besar dari Tuhan. Tugas Anda adalah menaati visi yang Anda dapatkan. Sebagaimana  yang telah dilakukan Kornelius dan Petrus, visi tersebut membuat misi Gereja tercapai dan Allah dipermuliakan.
Hanya dengan bertindak berdasarkan visi yang kita terima dari Tuhan, maka kita bersinergi dengan rencana besar-Nya. Kita akan terkesima saat menyaksikan karya tangan Tuhan yang perkasa dan tersadar bahwa Dia memakai kita untuk menggenapi pekerjaan-Nya.
Sumber: CBN.com

Penglihatan (Visi)

Menjelang Festival Hari Pemuda Dunia atau World Youth Day yang digelar selama enam hari sejak 23-28 Juli minggu depan di Rio de Janiero, Paus Fransiskus membuat terobosan baru dengan menggunakan jejaring sosial twitter sebagai cara lain pelaksanaan sakramen pengampunan dosa.

Sakramen ini bagi gereja Katolik Roma dapat dilakukan dalam berbagai cara, baik verbal, langsung ataupun teks. Dengan itu, Paus Fransiskus membuat satu bentuk pelayanan terbaru dengan melakukan ibadah pengampunan dosa lewat akun twitternya. Hal ini telah resmi diumumkan oleh pihak Vatikan.

Pada momen nanti, sakramen pengampunan dosa dapat diperoleh oleh seluruh umat Katolik yang mengikuti misa baik lewat radio, TV maupun akun Twitter resmi Paus Fransiskus.

Menurut Monsignor John Kennedy sebagai pihak Vatikan, keputusan ini disetujui dengan dasar bahwa pengampunan dosa adalah cermin kebaikan Tuhan yang telah memaafkan segala dosa manusia. Serupa dengan pandangan Paus Fransiskus bahwa pengampunan adalah "karunia atas kemurahan hati Tuhan".

Keputusan tersebut merupakan langkah untuk menghemat waktu panjang saat sakramen pengampunan dosa yang sering dilakukan. Sesuai dengan alasan dan pandangan Paus Fransiskus, hal ini tidak salah sepanjang tidak mengurangi esensi gereja sebagai tempat resmi prosesi peribadatan.


"Ampuni Dosa" Lewat Twitter, Terobosan Baru Paus Fransiskus

Di Kitab Kejadian, ada banyak catatan mengenai bagaimana Tuhan berfirman dan bagaimana manusia bisa mendapatkan penglihatan sehingga mereka melakukan apa yang difirmankan tersebut. Sekarang ini, banyak orang yang menyatakan dirinya mendapatkan penglihatan, tapi apakah itu benar? Ada yang percaya, ada yang meragukannya. Untuk mengetahui kebenarannya, tentu kita harus berlandaskan firman Tuhan. Berikut ini berbagai penglihatan yang pernah dicatat oleh Kitab Kejadian dan bagaimana penglihatan itu digenapi.


Firman Tuhan Langsung


Adam dan Hawa dengan jelas dikatakan bahwa mereka bicara muka dengan muka dengan Tuhan. Saat itu, Tuhan terbiasa hidup dengan mereka bahkan berjalan-jalan di taman yang diciptakan-Nya untuk manusiaKejadian 2:8. Setelah itu, Alkitab mencatat bahwa Allah pernah beberapa kali menampakkan Diri-Nya setidaknya kepada Kain Kejadian 4:16, Abram Kejadian 12:7, dan Ishak Kejadian 26:2. Namun Dia juga berfirman langsung kepada Nuh Kejadian 6:13. Semuanya digenapi sesuai persis dengan yang dikatakan Tuhan.


Melalui Mimpi


Ketika Abimelekh hendak mengambil Sara, Tuhan datang kepadanya melalui mimpi karena hal itu dan menegurnya Kejadian 20:3. Abimelekh tidak mungkin tahu Sara istri Abraham jika bukan karena mimpi tersebut. Jelas, mimpi itu berasal dari Tuhan.


Saat Yakub melarikan diri dari hadapan Esau, dia pun bermimpi bertemu Tuhan dan Tuhan katakan bahwa keturunannya akan banyak seperti debu tanah bahkan menyertainya. Kejadian 28:10 Sejak saat itu, Yakub percaya dan ternyata keturunannya memang banyak. Begitu pula Yusuf, anak Yakub yang bermimpi tentang masa depannya. Kejadian 37. Bahkan Tuhan berkarya melalui mimpi juru minuman dan juru roti untuk membuka jalan keluar, dan berkarya melalui mimpi Firaun agar Yusuf dapat memimpin Mesir.


Tuhan Mengirim Malaikat-Nya


Kepada Hagar saat dia melarikan diri dari hadapan SaraKejadian 16:7, Lot saat Tuhan hendak memusnahkan Sodom dan GomoraKejadian 19:1-22, Tuhan mengirimkan malaikat-Nya kepada mereka.


Melalui Tanda-Tanda


Ketika hamba Abraham hendak mencarikan Ishak seorang istri, dia meminta sebuah tanda yang terperinci dan terjadi sesuai tanda yang dia minta. Kejadian 24:12-27


Semua itu dipakai Tuhan untuk memberikan firman, penglihatan, tanda yang terjadi di masa depan seseorang atau apa yang akan terjadi kemudian. Abraham percaya Tuhan akan memberikannya anak dan Tuhan perhitungkan itu sebagai kebenaran dan Abraham menjadi bapa semua orang percaya. Kalau andai saja Nuh tidak percaya, maka Nuh beserta keluarganya tidak akan selamat, manusia akan musnah. Penglihatan atau firman yang Tuhan taruh di dalam kehidupan seseorang selalu mendatangkan hal yang luar biasa, yang mengubahkan hidup seseorang.

Sumber:Jawaban.com

Berbagai Penglihatan yang Pernah Terjadi di Kitab Kejadian

Berlangganan Sekarang