Renungan Hari Ini, 23 Februari - KATA DAN LANGKAH HARUS SENADA - Dikasihi.id

Halaman

Langkah Kaki
Banyak orang mengaku beriman, namun gaya hidupnya tidak menunjukan bahwa ia seorang beriman. Pelit, tidak mau menolong orang, hanya mengaku percaya tapi tidak ada buah yang timbul dari imannya tersebut,  hidup penuh dengan kekuatiran dan kecemasan, tidak ada damai sejahtera. Maaf, tapi saya katakan bahwa itu bukan iman, tapi hanya sebuah ucapan yang bisa di ucapkan siapa saja. Iblis pun percaya pada Tuhan, ya kan? Bahkan ia gemetar! Kita yang ngaku punya iman malah gemetar sama hantu. Berarti lebih percaya sama hantu donk, ketimbang percaya bahwa Tuhan selalu ada di dekat kita?

Kalau kita Hanya menggunakan iman sebagai sebuah sarana untuk memperoleh berkat dan mujizat, itu tidak akan pernah membangun tubuh rohani kita menjadi sempurna seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)

Perhatikan baik-baik, Orang yang sungguh-sungguh mencari Allah, itu yang dimaksud iman, mencari Allah dengan sungguh-sungguh. Dan seharusnya bukan hanya untuk meminta sesuatu, namun lebih lagi untuk menjalin persahabatan dengan sungguh-sungguh kepadaNya agar melalui persahabatan itu Tuhan mengubah segenap hidup kita sehingga tidak ada lagi yang kita inginkan di dunia ini selain berada dalam kasihNya. Tapi dizaman sekarang ini banyak orang lebih senang dikasihi oleh dunia daripada mendapatkan kasih Tuhan, sehingga tidak pernah mengalami Tuhan dalam hidupnya.
Iman itu harus bersahabat dengan Tuhan dengan tulus, hingga hidup kita semakin mengalami perubahan yang nyata yang dapat dilihat dan dinikmati orang lain.

Namun tidak cukup dengan itu, karena iman itu harus bergerak maju. Melangkah senada dengan apa yang kita ucapkan bahwa kita percaya dan berharap pada Tuhan.
 Ibarat musik dan syair harus nyambung baru bisa menjadi sebuah lagu yang indah di dengar.

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
(Yakubus 2:17)

Mari sama-sama merenungkan, "Apakah saya punya iman?

Syalom, Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini, 23 Februari - KATA DAN LANGKAH HARUS SENADA

Langkah Kaki
Banyak orang mengaku beriman, namun gaya hidupnya tidak menunjukan bahwa ia seorang beriman. Pelit, tidak mau menolong orang, hanya mengaku percaya tapi tidak ada buah yang timbul dari imannya tersebut,  hidup penuh dengan kekuatiran dan kecemasan, tidak ada damai sejahtera. Maaf, tapi saya katakan bahwa itu bukan iman, tapi hanya sebuah ucapan yang bisa di ucapkan siapa saja. Iblis pun percaya pada Tuhan, ya kan? Bahkan ia gemetar! Kita yang ngaku punya iman malah gemetar sama hantu. Berarti lebih percaya sama hantu donk, ketimbang percaya bahwa Tuhan selalu ada di dekat kita?

Kalau kita Hanya menggunakan iman sebagai sebuah sarana untuk memperoleh berkat dan mujizat, itu tidak akan pernah membangun tubuh rohani kita menjadi sempurna seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)

Perhatikan baik-baik, Orang yang sungguh-sungguh mencari Allah, itu yang dimaksud iman, mencari Allah dengan sungguh-sungguh. Dan seharusnya bukan hanya untuk meminta sesuatu, namun lebih lagi untuk menjalin persahabatan dengan sungguh-sungguh kepadaNya agar melalui persahabatan itu Tuhan mengubah segenap hidup kita sehingga tidak ada lagi yang kita inginkan di dunia ini selain berada dalam kasihNya. Tapi dizaman sekarang ini banyak orang lebih senang dikasihi oleh dunia daripada mendapatkan kasih Tuhan, sehingga tidak pernah mengalami Tuhan dalam hidupnya.
Iman itu harus bersahabat dengan Tuhan dengan tulus, hingga hidup kita semakin mengalami perubahan yang nyata yang dapat dilihat dan dinikmati orang lain.

Namun tidak cukup dengan itu, karena iman itu harus bergerak maju. Melangkah senada dengan apa yang kita ucapkan bahwa kita percaya dan berharap pada Tuhan.
 Ibarat musik dan syair harus nyambung baru bisa menjadi sebuah lagu yang indah di dengar.

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
(Yakubus 2:17)

Mari sama-sama merenungkan, "Apakah saya punya iman?

Syalom, Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

#SPS
Show Comments

Berlangganan Sekarang