Hari ini renungan kita agak panjang dari biasanya.. Gak apa-apa ya... Sebenarnya artikel ini ingin saya bagi menjadi tiga seri. Tapi karena saya mesti pelajari lagi, jadi cukup satu ini saja dulu.
Hidup.dalam Tuhan diperlukan tekad yang kuat, jika tidak, sampai kapanpin kita tidak akan mengalami perubahan. anpa TEKAD Yang kuat dari dalam diri kita, sampai kapan pun kita akan pernah sampai pada tujuan kita, yaitu PENGENALAN AKAN ALLAH YANG BENAR
TEKAD UNTUK MENCARI TUHAN DAN MENYELIDIKI DALAM-DALAM FIRMAN TUHAN.
Dengan cara apa? MEMBACA ALKITAB DAN MERENUNGKANNYA SETIAP HARI, BERDOA! ALIAS SAAT TEDUH! Mulainya kapan ya sis..? Mulailah dari sekarang... Jangan menunggu tua.. Banyak ni orang hidup dalam Tuhan tunggu tua katanya, gimana kalau besok atau lusa sudah (maaf kasar) meninggal? Mau ke mana? Jangan harap Anda masuk surga, kalau sama Tuhan nggak kenal gimana mau masuk surga? Maaf lho ya, saya apa adanya aja ngomong.. Nulis reungsn jangan selalu pakai kata-kata manis.. Yang ada sakit gula, alias manja. Hahaha... Sekarang ini orang meninggal kebanyakan tidak berumur tua lho .. Ada yang umur dua puluh, bahkan lebih muda lagi dari pada itu.. Lagi makanpun bisa tiba-tiba meninggal.. Keselek.. Sesak napas... Akhirnya off juga.. Karena kita tidak tahu sampai mana umur kita. Kalau kita tidak hidup dalam Tuhan dengan sungguh-sungguh kita akan pernah tahu kita mau ke mana. hidup dalam Tuhan pun bukan hanya rajin ke gereja, berdoa dan membaca renungan saja, tapi bergaul karif dengan Tuhan, mengenal pribadiNya, dan mampu merasakan serta mengenal isi HatiNya.
Saya menulis ini karena menyadari bahwa kita melakukan kewajiban kita terhadapNya kebanyakan hanyalah sebagai rutinitas keagamaan belaka yang membuat kita tidak bisa menjadi "manusia rohani" yang sesungguhnya. mungkin ada yang berkata, "itu yang bisa hanya pendeta sis.... Kita mah mengalir saja.." Saya mau katakan, jika begitu hanya pendeta saja yang berhak masuk surga! Orang yang terlihat rohani pun belum tentu ia rajin saat Teduh. Banyak orang mungkin lebih senang mempelajari teologia yang berat-berat untuk mengenal Pribadi Tuhan, namun melupakan hal yang paling penting, WAKTU SAAT TEDUH YANG INTIM DENGAN TUHAN; BERTEMU MUKA DENGAN TUHAN. Itu sama halnya dengan seseorang yang mengenal idolanya, namun ia tidak pernah bertemu, dan menjalin persahabatan dengannya. walaupun begitu ia rela mempelajari banyak hal tenteng idolanya namun idolanya tersebut tidak mengenalnya sama sekali apakah Anda berani untuk masuk ke rumahnya?
Dalam kitab perjanjian lama, ada seorang yang bernama Henokh yang hidup berganti dengan Allah. Perhatikan dengan baik, pada masa itu, tidak ada Alkitab, zaman purba. gereja pun tidak ada ketika itu. Namun yang saya pelajari Henokh punya hati yang berkobar untuk mengenal Tuhan dan Tuhan membiarkan DiriNya ditemukan oleh Henokh dan hal yang luar Biasanya Henokh bergaul dengan Tuhan.. Coba deh kita bayangkan, tanpa Alkitab, tanpa gereja. Sungguh beruntung kita yang hidup di zaman sekarang ini. Kita di ajar dengan berkat terbaik, namun kita kadang menjadi malas meraih berkat itu. Bergaul dengan Allah tidak sebatas bersaat teduh, namun berkaitan erat dengan gaya hidup kita sehari-hari, menjadikan firmanNya sebagai gaya hidup kita sehari-hari seumur hidup kita.
Kejadian 5:24
"Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah."
Hiduplah bergaul dengan Tuhan. Miliki tekat yang kuat dari dalam hati sendiri. Berdoalah agar Tuhan memberikan kerinduan dalam hati kita untuk mengenalNya.
Yeremia 29:13
"apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"
Syalom, Selamat pagi...
GOD BLESS YOU..
#SPS