Kasih, seorang gadis, 17, asal Bali mengalami penganiayaan dari keluarganya karena menerima Yesus sebagai Juru Selamat.
Beberapa bulan ini Kasih memutuskan menjadi pengikut Kristus walaupun dia tahu bahwa harganya sangat mahal, menurut laporan the International Mission Board (IMB). Kasih sudah terkunci di kamarnya selama 3 bulan dan tidak diperbolehkan menemui siapapun.
Selain
itu, menurut laporan Kasih kepada IMB, Kasih telah dibawa kepada seorang
dukun lokal agar dituntun kembali kepada kepercayaannya semula, namun
Kasih menolaknya dengan tegas dan mengatakan bahwa dia tidak ingin
kembali kepada kepercayaan keluarganya. "Engkau tahu, dukun memang
besar, tetapi Saya tidak takut karena Saya memiliki Yesus dan Dia jauh
lebih besar."
Sebelumnya,
Kasih pernah mencoba kabur dari rumahnya namun keluarganya berhasil
menemukannya kembali 3 bulan yang lalu dan menguncinya di kamar.
Mari dukung Kasih agar dia dapat tetap bertahan dengan situasi yang dihadapinya dan semakin dikuatkan di dalam Tuhan.