Dari padang Gurun |
Berbicara tentang 'padang gurun', kita pasti ingat tentang perjalanan
bangsa Israel. Setelah mereka keluar dari Mesir, tempat mereka mengalami
penindasan dan perbudakan, Tuhan tidak membawa mereka langsung ke Tanah
Perjanjian seperti yang dijanjikanNya, namun Tuhan membawa mereka
terlebih dahulu kepada pengalaman hidup yang luar biasa yaitu melewati
padang gurun.
Kehidupan
padang gurun adalah kehidupan yang secara manusia penuh dengan
kesulitan, kekurangan, tantangan dan penderitaan. Sejauh mata memandang
yang tampak adalah padang pasir, panas tanpa perteduhan, susah
mendapatkan makanan, susah mendapatkan air, hidup dalam tantangan alam
dan musuh, seolah-olah tidak ada jalan keluar dan jauh dari pertolongan
tangan Tuhan.
Saat
berada di padang gurun inilah bangsa Israel tidak pernah berhenti
mengomel, mengeluh, bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan. Padahal
selama menempuh perjalanan di padang gurun itu Tuhan senantiasa
menyatakan kasih dan kebaikanNya.
Mujizat
dan pertolonganNya yang ajaib dinyatakan di tengah-tengah mereka. Tuhan
mencukupkan segala yang mereka butuhkan. Meski demikian bangsa Israel
tetap saja memiliki sikap hati yang tidak benar dan tidak taat. Itulah
sebabnya Tuhan menyebut mereka sebagai bangsa yang tegar tengkuk.
Bukankah banyak orang Kristen yang seperti bangsa Israel ini? Meski mengalami banyak pertolongan dari Tuhan terus saja mengomel dan bersungut-sungut. Kita harus sadar, adakalanya Tuhan ijinkan kita melewati masa-masa 'padang gurun' karena Ia hendak mengajar kita untuk hidup taat dan punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan.
Bukankah banyak orang Kristen yang seperti bangsa Israel ini? Meski mengalami banyak pertolongan dari Tuhan terus saja mengomel dan bersungut-sungut. Kita harus sadar, adakalanya Tuhan ijinkan kita melewati masa-masa 'padang gurun' karena Ia hendak mengajar kita untuk hidup taat dan punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan.
Karena itu, berhentilah mengeluh dan belajarlah untuk taat, maka pertolongan Tuhan pasti dinyatakan tepat pada waktuNya!