Renungan - Berkat yang Indah - Dikasihi.id

Halaman

Berkat yang Indah
Berkat yang Indah
Suatu hari seorang ayah yang sangat kaya mengajak anaknya ke sebuah rumah peternakan yang sangat sederhana. Sang ayah ingin anak untuk melihat dan menghargai segala yang mereka miliki. Ia pun kemudian memutuskan untuk menghabiskan satu hari-satu malam dengan anaknya di rumah ini. Keesokan hari, setelah menghabiskan malam dan kembali ke rumah mereka indah, sang ayah bertanya kepada anaknya :

Ayah: Jadi, putraku apa yang kamu pikirkan tentang perjalanan kita. Apakah kamu melihat bagaimana kehidupan orang miskin?

Anak: Ya ayah.

Ayah: Apa yang kamu pikirkan? Apa yang telah kamu pelajari dari perjalanan ini?

Anak: Aku telah belajar bahwa mereka memiliki empat anjing dan kita hanya memiliki satu. Aku telah belajar bahwa kita memiliki sebuah taman kecil dan mereka memiliki seluruh hutan. Aku telah belajar bahwa kita memiliki aliran kecil di halaman belakang dan mereka memiliki sungai penuh yang tidak ada batasnya. Aku telah belajar bahwa halaman belakang kita hanya sebatas daerah rumah kita dan mereka memiliki cakrawala secara keseluruhan. Aku telah belajar bahwa kita memiliki lampu di halaman belakang kita untuk menjaga kita dari kegelapan dan mereka memiliki bintang-bintang.


Sang anak pun meneruskan jawaban kepada ayahnya : terima kasih ayah untuk menunjukkan kepadaku betapa miskin kita sebenarnya.


Kita kadang-kadang tidak menyadari berkat-berkat dari Bapa surgawi kita. Dan itulah sebabnya kita harus menjadi seperti anak-anak untuk masuk ke dalam surga (Lukas 18:17). Mari kita tidak khawatir tentang apa yang kita miliki atau apa yang kita butuhkan, miliki iman kepada Allah dan Dia akan menyediakan.

Renungan - Berkat yang Indah

Berkat yang Indah
Berkat yang Indah
Suatu hari seorang ayah yang sangat kaya mengajak anaknya ke sebuah rumah peternakan yang sangat sederhana. Sang ayah ingin anak untuk melihat dan menghargai segala yang mereka miliki. Ia pun kemudian memutuskan untuk menghabiskan satu hari-satu malam dengan anaknya di rumah ini. Keesokan hari, setelah menghabiskan malam dan kembali ke rumah mereka indah, sang ayah bertanya kepada anaknya :

Ayah: Jadi, putraku apa yang kamu pikirkan tentang perjalanan kita. Apakah kamu melihat bagaimana kehidupan orang miskin?

Anak: Ya ayah.

Ayah: Apa yang kamu pikirkan? Apa yang telah kamu pelajari dari perjalanan ini?

Anak: Aku telah belajar bahwa mereka memiliki empat anjing dan kita hanya memiliki satu. Aku telah belajar bahwa kita memiliki sebuah taman kecil dan mereka memiliki seluruh hutan. Aku telah belajar bahwa kita memiliki aliran kecil di halaman belakang dan mereka memiliki sungai penuh yang tidak ada batasnya. Aku telah belajar bahwa halaman belakang kita hanya sebatas daerah rumah kita dan mereka memiliki cakrawala secara keseluruhan. Aku telah belajar bahwa kita memiliki lampu di halaman belakang kita untuk menjaga kita dari kegelapan dan mereka memiliki bintang-bintang.


Sang anak pun meneruskan jawaban kepada ayahnya : terima kasih ayah untuk menunjukkan kepadaku betapa miskin kita sebenarnya.


Kita kadang-kadang tidak menyadari berkat-berkat dari Bapa surgawi kita. Dan itulah sebabnya kita harus menjadi seperti anak-anak untuk masuk ke dalam surga (Lukas 18:17). Mari kita tidak khawatir tentang apa yang kita miliki atau apa yang kita butuhkan, miliki iman kepada Allah dan Dia akan menyediakan.
Show Comments

Berlangganan Sekarang