Dikasihi.id: Pengajaran Firman Tuhan

Halaman

Unto Adam also and to his wife did the LORD God make coats of skins, and clothed them. (Genesis 3:21 - KJV)

Adam dan Hawa
Adam dan Hawa
Cawat daun-daun penutup itu hanya maya, khayalan manusia yang tidak bertahan dan sia-sia. Hanya cawat kulit “made-in Tuhan” yang secara hakiki mampu menutup/menebus dosa manusia.


Setelah Allah menemukan bahwa Adam dan Hawa telah memakan buah pengetahuan, maka Ia pun mengutuk dan membuatkan pakaian dari kulit binatang (Ibrani: 'OR) untuk mereka.

Kejadian 3:21
LAI (TB): Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
KJV: Unto Adam also and to his wife did the LORD God make coats of skins, and clothed them. 
Hebrew:
וַיַּעַשׂ יְהוָה אֱלֹהִים לְאָדָם וּלְאִשְׁתֹּו כָּתְנֹות עֹור וַיַּלְבִּשֵׁם׃ פ
Translit Interlinear: VA'YA'AS {dan Dia membuat, Verb Qal Imperfect 3rd Mas. Sing.} YEHOVAH (dibaca 'Adonay, TUHAN) 'ELOHIM {Allah} LE'ADAM {kepada Adam} ULEISH'TO {dan istrinya} KOT'NOT {pakaian} 'OR {kulit binatang} VAYAL'BISHEM{dan Dia mengenakannya kepada mereka, Verb Hiphil Imperfect 3rd Mas. Sing. + Suffix 3rd Mas. Pl.}

Allah membuatkan pakaian untuk Adam dan Hawa atas dasar rasa malu meraka pertama kali karena telah melakukan perbuatan dosa. Sebelum mereka diberikan pakaian oleh Allah, mereka membuat cawat (ibrani:  חֲגוֹר - KHAGOR) dari daun pohon ara untuk menutupi rasa malu (Kejadian 3:7). Karena cawat itu tidak berkenan di hadapan Allah, maka Allah menggantikannya dengan kulit binatang.

Kejadian 3:7
LAI (TB): Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
KJV: And the eyes of them both were opened, and they knew that they were naked; and they sewed fig leaves together, and made themselves aprons.
Hebrew:
וַתִּפָּקַחְנָה עֵינֵי שְׁנֵיהֶם וַיֵּדְעוּ כִּי עֵירֻמִּם הֵם וַיִּתְפְּרוּ עֲלֵה תְאֵנָה וַיַּעֲשׂוּ לָהֶם חֲגֹרֹת׃
Translit Interlinear: VATIPAQAKH'NAH {dan terbukalah (mata) mereka, Verb Niphal Imperfect 3rd Fem. Pl.} EINEY {mata dari} SHENEIHEM {mereka berdua} VAYEDU {dan mereka mengetahui} KI {bahwa} EYRUMIM {mereka telanjang} HEM {mereka} VAYIT'PERU {dan mereka menyemat} 'ALEH {dedaunan} TE'ENAH {pohon ara} VAYA'ASU {dan mereka membuat} LAHEM {bagi mereka} KHAGOROT {cawat-cawat}

Kata cawat (ibrani: KHAGOROT (plural)) biasanya sering diartikan sebagai ikat pinggang (belt). Namun dalam konteks ini, maknanya lebih kepada cawat untuk penutup aurat. Sebagai penutup aurat tentu cawat sudahlah cukup. Tetapi Allah justru memakaikan pakaian dari kulit binatang. Pada Kejadian 3: 21, kata pakaian dalam ayat tersebut berasal dari kata ibrani KUTONET yang maknanya baju dalam untuk menutup aurat. Kata KUTONET ini juga bisa bermakna pakaian sebelum memakai jaket atau jas (luaran). 

Kejadian pasal 3 menunjukkan perbedaan istilah antara pakaian yang dibuat Adam dengan pakaian yang dibuat Allah. KHAGOR bagi pakaian yang dibuat Adam, dan KUTONET bagi pakaian yang dibuat Allah. KUTONET ini dibuat dari hewan yang harus mati agar dapat diambil kulitnya. Kejadian 3:21 ini merupakan germa "Injil Salib" yang pertama akan adanya kematian yang berdarah dari Sang Mesias yang terjadi akibat dosa manusia dan merupakan pernyataan simbolis dari Allah untuk mengajarkan kepada Adam bahwa ada konsekuensi "mati" akibat dari tindakan Adam yang melanggar hukum Allah. Pernyataan ini merupakan tindakan tipologis yang pertama dari Allah untuk menyatakan bahwa dosa itu memiliki konsekuensi mati.

Penggunaan Kulit Binatang Untuk Kemah Suci
And thou shalt make a covering for the tent of rams’ skins dyed red, and a covering above of badgers’ skins. (Exodus 26: 14 - KJV)

Allah memerintahkan Musa untuk membuat tudung kemah suci menggunakan kulit domba jantan yang diwarnai merah dan dari kulit lumba - lumba.

Keluaran 26: 14
LAI (TB): Juga haruslah engkau membuat untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
KJV: And thou shalt make a covering for the tent of rams’ skins dyed red, and a covering above of badgers’ skins.
Hebrew:
וְעָשִׂיתָ מִכְסֶה לָאֹהֶל עֹרֹת אֵילִם מְאָדָּמִים וּמִכְסֵה עֹרֹת תְּחָשִׁים מִלְמָעְלָה׃ ף
Translit interlinear: VE'ASITA {dan engkau harus membuat} MIKH'SEH {panutup} LA'OHEL {pada kemah} 'OROT {kulit-kulit dari} 'EYLIM {domba jantan} ME'ADAMIM {yang diwarnai merah} UMIKH'SEH {dan tudung/ penutup} 'OROT {kulit-kulit dari} TEKHASHIM {lumba2} MILMA'LAH {di atasnya}.

Pada bangunan Kemah Suci, penuh dengan lambang-lambang. Penutup Kemah Suci dari kulit binatang ini mengingatkan pada pakaian dari kulit binatang yang dikenakan kepada Adam setelah kejatuhannya, sebagai lambang bahwa dosa itu ditutupi hanya dengan kematian, sebab upah dosa adalah mati/maut.

Kulit dipakai untuk menyimpan anggur (Kirbat, (Matius 9:17)), dan kulit serta bulu kambing dipakai untuk membuat tenda. Tarsus, adalah kota kelahiran Rabbi Saul, merupakan pusat industri tenda dan Rabbi Saul membiayai hidupnya bukan dengan "persembahan jemaat atas pelayanannya," tetapi dengan berdagang tenda (Kisah Rasul 18:8).


Kesimpulan
Kulit binatang muncul dari penyembelihan binatang. Ada kematian berdarah disini yang diperkenalkan Tuhan untuk pertama kalinya, yaitu suatu simbol ‘korban-darah’ untuk “cawat penutup dosa”. Korban darah binatang ini telah memvisualisasikan sebuah analogi konsep kematian & penebusan yang dirancang Tuhan demi menyelamatkan Adam - Hawa serta keturunannya. Hukum Musa berkata “Nyawa makhluk ada dalam darahnya… dan tanpa penumpahan darah (korban) tak ada pengampunan” (Imamat 17:11, Ibrani 9:22). Sebab penutupan/ penghapusan dosa manusia tidak bisa dilakukan oleh ‘cawat daun usaha sendiri manusia’ melainkan hanya oleh kasih-karunia Tuhan lewat kematian Sang Mesias sebagai korban penebusan.

Pakaian dari Allah untuk Adam

For in six days the LORD made heaven and earth, the sea, and all that in them is, and rested the seventh day: wherefore the LORD blessed the sabbath day, and hallowed it. (Exodus 20:11 - KJV)

Genesis
Sepanjang pengetahuan saya tidak ada professor bahasa Ibrani atau Perjanjian Lama dari universitas kelas dunia, yang tidak percaya bahwa penulis Kejadian pasal 1-11 bermaksud menyampaikan kepada pembacanya tentang (a) Penciptaan memakan waktu 6 hari berturut-turut, dimana 1 hari tersebut sama dengan 1 hari (24 jam) yang kita alami sekarang; (b) Silsilah tokoh-tokoh yang ada dalam kitab Kejadian dinyatakan dalam bentuk kronologi yang sederhana dari permulaan dunia sampai seterusnya; (c) Banjir pada jaman Nuh meliputi seluruh dunia dan membinasakan seluruh manusia dan binatang kecuali yang terdapat di dalam bahtera. (Dr. James Barr - Oxford University)

Jika kita membaca kitab Kejadian pasal 1 dan menafsirkannya secara harfiah, tampaknya Allah menciptakan semesta, dunia dan seisinya dalam maktu 6 harı (dalam hitungan waktu 24 jam). Namun, ada pandangan - pandangan dalam gereja yang memandang bahwa hari - hari tersebut dapat berarti ribuan, jutaan, bahkan milyaran tahun. Namun, apakah benar bahwa hari - hari tersebut berada dalam selang 24 jam atau hitungan waktu yang dipandang gereja tersebut?

Mendefinisikan Kembali Kata "Hari" dalam Kitab Kejadian Pasal 1
....And the evening and the morning were the first day. (Genesis 1:5 - KJV)

Pengulangan beberapa kali kata "Hari" (Inggris: Day; Ibrani: Yom) dalam kitab Kejadian pasal 1 telah membuat kebingungan para ilmuwan. bagaimana tidak? dalam proses penciptaan yang telah dibuat simulasi sederhana misalkan mengenai terbentuknya bintang saja memerlukan waktu sekitar puluhan hingga jutaan tahun. apakah masuk akal kalau Allah menjadikan semesta dan isinya dalam hitungan waktu sekarang ini? lalu bagaimanakah kita sendiri yang sebagai orang awam memahami maksud dari "hari" dalam kitab ini?

Kata hari berasal dari bahasa ibrani "Yom" yang dapat diartikan sebagai satu hari (dalam hitungan 24 jam), setengah harı, atau bisa juga diartikan sebagai waktu yang tidak terbatas (Contoh: pada harinya Tuhan). Dalam Perjanjian Lama, kata yom tidak pernah diartikan sebagai hari yang terbatas dengan jangka waktu yang spesifik. Lebih jauh lagi kita harus mengingat bahwa ketika kata yom digunakan dalam arti periode waktu yang tidak terbatas, hal itu sangat jelas terlihat dalam konteksnya. Jadi kita dapat dengan mudah membedakan yom yang berarti 24 jam atau siang hari dengan periode waktu yang tidak terbatas.

Beberapa orang mengatakan bahwa kata hari dalam Kejadian mungkin digunakan secara simbolis sehingga kita tidak harus menerimanya secara harafiah. Tetapi ada satu hal yang sering tidak disadari yaitu sebuah kata tidak pernah dapat digunakan secara simbolis pada waktu kata itu pertama kalinya digunakan. Kenyataannya adalah sebuah kata bisa digunakan secara simbolis hanya ketika ia pertama kalinya mempunyai arti harafiah. Dalam perjanjian baru kita diberitahu bahwa Yesus adalah "pintu". Kita tahu apa artinya karena kita tahu kata pintu berarti sebuah jalan masuk. Karena kita tahu arti harafiahnya maka kata itu bisa diaplikasikan sebagai simbol dari Yesus Kristus. Kata pintu tidak bisa digunakan sebagai simbol kecuali ia punya arti harafiah untuk pertama kalinya. Oleh karena itu kata hari tidak bisa di gunakan  secara simbolis waktu pertama kali muncul di kitab Kejadian. Memang inilah sebabnya mengapa penulis Kejadian sangat berhati-hati mendefinisikan kata hari ketika muncul untuk pertama kalinya. Pada Kejadian 1:4 kita membaca bahwa Allah memisahkan "terang itu dari gelap". Kemudian pada Kejadian 1:5 kita membaca Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Ketika kata hari digunakan untuk pertama kalinya, ia didefinisikan sebagai terang untuk membedakannya dengan gelap yang dinamai malam. Kejadian 1:5 diakhiri dengan "Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama." Kalimat ini adalah kalimat yang sama yang digunakan untuk setiap 5 hari lainnya, dan menunjukkan bahwa ada siklus yang jelas yang sudah ditetapkan tentang siang dan malam (periode terang dan periode gelap). Pada periode terang, selama 6 hari berturut-turut, Allah melakukan pekerjaanNya dan pada periode gelap Allah tidak bekerja secara kreatif (God did no creative work bukan God did not work).

"Jadilah Petang dan Jadilah Pagi" - Satu Hari dan Rotasi Bumi
And God set them in the firmament of the heaven to give light upon the earth, And to rule over the day and over the night, and to divide the light from the darkness: and God saw that it was good. And the evening and the morning were the fourth day. (Genesis 1: 17 - 19 - KJV) 

Pada pasal 5 telah dilihat ada kata "Jadilah petang dan jadilah pagi". Tapi, bagaimana bisa ada sore dan malam harı sedangkan benda - benda langit sebagai penanda waktu baru diciptakan pada hari keempat? 

Pada hari pertama Allah menyatakan eksistensi terang pada langit dan Bumi yang sudah Dia ciptakan yang diarahkan dari satu sumber yang tetap terhadap bumi yang berotasi sehingga bumi menghasilkan siklus siang dan malam. Terang itu berasal dari satu sumber yang permanen dan tidak bergeser dari tempatnya sedangkan bumi berputar pada porosnya (berotasi). Tetapi kita tidak diberitahu dari mana terang tersebut datang. Kata terang dalam Kejadian 1:3 berarti inti terang itu dipanggil exist ke alam semesta kemudian pada Kejadian 1:14-19 kita diberitahu bahwa penciptaan matahari di hari ke-4 adalah untuk menjadi sumber terang sejak saat itu. Eksistensi/inti terang kemudian digantikan oleh Matahari.

Dalam Kejadian 1:18 Tuhan telah menyatakan tugas dari benda - benda langit (Bulan, Matahari, dan Bintang - bintang) untuk menjadi penanda waktu. Matahari-lah yang diciptakan sebagai penguasa siang yang telah diciptakan. Satu dari alasan - alasan yang memungkinkan bahwa Tuhan dengan sengaja tidak menciptakan matahari sampai hari ke-4 abdallah karena Dia tahu bahwa, selama berabad-abad, kebudayaan - kebudayaan dunia akan berusaha menyembah matahari sebagai sumber hidup. Tidak hanya itu, teori-teori pada jaman modern memberitahukan kita matahari ada sebelum bumi. Tuhan sedang menunjukkan kepada kita bahwa Dia memulainya dengan bumi dan terang, bahwa Dia bisa mempertahankannya dengan siklus siang dan malam, bahwa matahari diciptakan pada hari ke-4 sebagai alatNya untuk pembawa terang sejak saat itu.

Mungkin satu dari alasan-alasan pokok mengapa orang-orang cenderung untuk tidak menganggap hari-hari dalam Kejadian sebagai hari-hari biasa, karena mereka telah percaya bahwa ilmuwan-ilmuwan telah membuktikan bumi berumur milyaran tahun. Tetapi hal itu tidak benar. Tidak ada metode penanggalan tahun (age dating) yang mutlak yang dapat menentukan dengan tepat berapa umur bumi. Lagipula, ada banyak bukti yang konsisten dengan kepercayaan bahwa bumi berusia muda dan mungkin hanya berumur beberapa ribu tahun saja.

Mengapa Tuhan Menciptakan Semesta dan Isinya selama 6 Hari?
For in six days the LORD made... (Exodus 20:11 - KJV)

Keberadaan Tuhan adalah tanpa batas. Ini berarti Dia mempunyai kekuatan yang tak terbatas, pengetahuan yang tak terbatas, kebijaksanaan yang tak terbatas, dll. Jelasnya, Tuhan dapat membuat apa saja yang Dia inginkan dalam waktu sekejap. Dia dapat menciptakan seluruh alam semesta, bumi dan semua isinya dalam waktu sekejap. Mungkin pertanyaannya adalah mengapa Tuhan memakai waktu selama 6 hari? Bukankah 6 hari adalah waktu yang panjang untuk Tuhan yang tak terbatas untuk membuat apapun juga? Jawabannya dapat ditemukan di kitab Keluaran 20:11.

Keluaran 20 berisi 10 hukum Taurat. Haruslah diingat bahwa hukum-hukum ini ditulis di atas batu oleh "jari Allah", seperti yang kita baca dalam Keluaran 31:18 "Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulis oleh jari Allah." Hukum ke-4 di pasal 20 ayat 9 memberitahukan kepada kita bahwa kita bekerja selama 6 hari dan beristirahat 1 hari. Hal ini lebih diperkuat dalam ayat 11 , "Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya." Ayat ini adalah referensi langsung untuk minggu penciptaaan yang dilakukan Allah dalam Kejadian 1. Agar konsisten (dan kita seharusnya juga), apapun arti yang dipakai untuk kata hari dalam kejadian 1 harus juga dipakai di dalam ayat ini. Jika kita ingin mengatakan kata hari dalam Kejadian berarti periode waktu yang panjang, tentulah artinya hari tersebut adalah periode waktu yang tidak terbatas atau tidak pasti - bukan periode waktu yang terbatas. Dengan demikian arti dari Keluaran 20:9-11 haruslah "enam periode waktu yang tidak terbatas lamanya engkau harus bekerja dan beristirahat pada satu periode waktu yang tak terbatas. Hal ini sangat tidak masuk akal. Dengan menerima hari-hari tersebut sebagai hari-hari yang biasa, kita dapat mengerti bahwa Tuhan sedang memberitahukan kepada kita bahwa Dia bekerja selama enam hari biasa dan beristirahat selama 1 hari biasa untuk memberikan pola kepada manusia - pola (pattern) 7 hari dalam seminggu yang masih berlaku sampai sekarang. Dengan kata lain, dari Keluaran 20, kita belajar alasan Tuhan memerlukan waktu yang lama, yaitu 6 hari untuk membuat segalanya, adalah bahwa Dia membuat pola untuk kita ikuti, pola kerja yang masih kita ikuti sampai sekarang.

Apakah Tuhan Menciptakan Semesta dan Isinya dalam Waktu 6 Hari?

Berdoa
Berdoa
Buah dari doa adalah kedalaman iman. Buah dari iman adalah cinta. Dan buah dari cinta adalah pelayanan, namun agar dapat berdoa kita membutuhkan keheningan hati. Sedangkan jiwa memerlukan waktu untuk beranjak dan berdoa untuk menggunakan mulut, untuk menggunakan mata, serta menggunakan seluruh tubuh. Dan bila kita tidak memiliki keheningan itu, maka kita tidak tahu bagaimana harus berdoa.

JARI JEMPOL
Jari ini adalah jari yang paling dekat dengan anda, ketika anda sedang melipat tangan dan berdoa bagi orang-orang yang sangat akrab dengan anda. Sebutkan nama-nama mereka yang anda kenal dengan baik. bagi CS. Lewis, mendoakan orang-orang yang kita kasihi adalah "A SWEET DUTY".

JARI TELUNJUK
Jari berikut adalah si telunjuk. Doakan bagi mereka yang mengajar. ini termasuk hamba-hamba Tuhan, dosen, dokter dan para pendidik lainnya. mereka butuh dukungan dan hikmat agar dapat menunjukan arah yang tepat bagi mereka yang membutuhkan jasa mereka. Doakanlah mereka selalu.

JARI TENGAH
Ini jari yang paling tinggi, berarti kita harus ingat pada para pemimpin bangsa. doakan presiden hingga para pejabat dibawahnya. doakan para pemimpin organisasi sosial maupun bisnis. Mereka sering mempengaruhi bangsa kita dan membimbing opini publik. mereka sangat butuh bantuan dari-Nya.

JARI MANIS
Jari keempat adalah jari yang paling lemah. nah, guru piano pun biasanya cukup kebingungan ketika berhadapan dengan si jari yang lemah ini. oleh karena itu, mari kita doakan bagi saudara-saudara kita yang lemah, yang sedang terkena musibah dan lain-lain. kita doakan bagi mereka yang dianggap sebagai sampah masyarakat . mereka sangat butuh bantuan dan doa dari anda.

JARI KELINGKING
Jari terakhir ini paling kecil di antara jari -jari manusia. Inilah yang menggambarkan sikap kita yang seharusnya rendah hati saat berhubungan dengan Tuhan dan sesama. jadi, jangan lupakan berdoa bagi diri sendiri agar memiliki buah Roh dan meneladani kehidupan YESUS KRISTUS, Tuhan kita.

"SAAT ANDA BERDOA KELIMA KELOMPOK DI ATAS, ANDA HARUS MENARUH KEBUTUHAN PRIBADI ANDA DALAM PERSPEKTIF YANG TEPAT AGAR ANDA BISA MENDOAKAN DIRI ANDA SENDIRI DENGAN LEBIH EFEKTIF LAGI"

Perlu kamu ketahui - Lima jari ini punya Arti sendiri dalam Berdoa lo

Dalam Kisah Para Rasul 10, kita membaca kisah antara dua orang dengan dua dunia berbeda, namun bisa saling berkaitan melalui sebuah peristiwa. Kornelius, adalah seorang non-Yahudi yang takut akan Allah, pria yang saleh, sekaligus seorang perwira pasukan Italia yang sedang berada di Kaisarea. Petrus, adalah seorang Yahudi, pengikut Kristus, dan pemimpin gereja (sekumpulan orang percaya setelah peristiwa kebangkitan Yesus) di Yerusalem.
Baik Kornelius maupun Petrus mendapatkan penglihatan. Seorang malaikat Allah menampakkan diri kepada Kornelius dan menyuruhnya untuk mencari seorang bernama Petrus, menjemputnya, dan mendengarkan apa yang akan dia katakan. Kornelius langsung menaatinya. Sementara itu, Petrus mendapat penglihatan sebuah kain lebar "yang di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung" (Kisah Para Rasul 10:12). Suara Tuhan berkata, "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" (Kisah Para Rasul 10:13), namun Petrus menolaknya. Dia berkata bahwa dirinya belum pernah makan sesuatu yang haram dan tidak tahir. Penglihatan ini diulangi sampai 3 kali, dan setiap kalinya Tuhan selalu menyampaikan, "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram." (Kisah Para Rasul 10:15).
Kemudian saat Petrus sedang merenungkan apa arti penglihatan tersebut, datanglah orang-orang yang dikirimkan Kornelius di muka pintu. Mereka bertanya apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu. Saat Petrus sedang berpikir tentang penglihatan yang diterimanya, dia mendengar Roh berkata, "Ada tiga orang mencari engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."(Kisah Para Rasul 10:17-20).
 Dua orang yang menuruti dan melaksanakan penglihatan ini akhirnya membuat misi Gereja tercapai. Iman Kornelius semakin diperkuat saat Petrus memberitakan tentang Yesus kepadanya. Kornelius kemudian dibaptis, dipenuhi Roh Kudus, dan seluruh isi rumahnya diselamatkan. Sementara itu, penglihatan yang diterima Petrus membuatnya mengerti bahwa keselamatan tersedia juga bagi orang-orang non-Yahudi (yang pada saat itu dianggap sebagai kaum yang najis).
Bertindak atas penglihatan atau visi merupakan hal yang penting. Dengan menjaga hubungan kita dengan Allah, kita akan berkomunikasi dengan-Nya dan mengetahui apa yang Dia inginkan secara jelas. Ketika sedang membaca Alkitab atau mendengarkan khotbah, miliki sikap hati yang senantiasa bertanya, "Tuhan, hal apa yang Kau minta untuk kulakukan?"
Visi yang muncul mungkin terasa seperti gesekan kecil dalam hati—sesuatu yang membuat Anda tercengang dan berkata, "Wow!" Kerjakanlah itu. Berjalanlah dalam terang penglihatan tersebut dan jangan sampai sinarnya pudar.
Visi yang Allah berikan kepada Anda akan bersifat spesifik dan individual. Meskipun visi tersebut sangat jelas untuk Anda, namun di dalamnya ada gambaran besar dari Tuhan. Tugas Anda adalah menaati visi yang Anda dapatkan. Sebagaimana  yang telah dilakukan Kornelius dan Petrus, visi tersebut membuat misi Gereja tercapai dan Allah dipermuliakan.
Hanya dengan bertindak berdasarkan visi yang kita terima dari Tuhan, maka kita bersinergi dengan rencana besar-Nya. Kita akan terkesima saat menyaksikan karya tangan Tuhan yang perkasa dan tersadar bahwa Dia memakai kita untuk menggenapi pekerjaan-Nya.
Sumber: CBN.com

Penglihatan (Visi)

Di Kitab Kejadian, ada banyak catatan mengenai bagaimana Tuhan berfirman dan bagaimana manusia bisa mendapatkan penglihatan sehingga mereka melakukan apa yang difirmankan tersebut. Sekarang ini, banyak orang yang menyatakan dirinya mendapatkan penglihatan, tapi apakah itu benar? Ada yang percaya, ada yang meragukannya. Untuk mengetahui kebenarannya, tentu kita harus berlandaskan firman Tuhan. Berikut ini berbagai penglihatan yang pernah dicatat oleh Kitab Kejadian dan bagaimana penglihatan itu digenapi.


Firman Tuhan Langsung


Adam dan Hawa dengan jelas dikatakan bahwa mereka bicara muka dengan muka dengan Tuhan. Saat itu, Tuhan terbiasa hidup dengan mereka bahkan berjalan-jalan di taman yang diciptakan-Nya untuk manusiaKejadian 2:8. Setelah itu, Alkitab mencatat bahwa Allah pernah beberapa kali menampakkan Diri-Nya setidaknya kepada Kain Kejadian 4:16, Abram Kejadian 12:7, dan Ishak Kejadian 26:2. Namun Dia juga berfirman langsung kepada Nuh Kejadian 6:13. Semuanya digenapi sesuai persis dengan yang dikatakan Tuhan.


Melalui Mimpi


Ketika Abimelekh hendak mengambil Sara, Tuhan datang kepadanya melalui mimpi karena hal itu dan menegurnya Kejadian 20:3. Abimelekh tidak mungkin tahu Sara istri Abraham jika bukan karena mimpi tersebut. Jelas, mimpi itu berasal dari Tuhan.


Saat Yakub melarikan diri dari hadapan Esau, dia pun bermimpi bertemu Tuhan dan Tuhan katakan bahwa keturunannya akan banyak seperti debu tanah bahkan menyertainya. Kejadian 28:10 Sejak saat itu, Yakub percaya dan ternyata keturunannya memang banyak. Begitu pula Yusuf, anak Yakub yang bermimpi tentang masa depannya. Kejadian 37. Bahkan Tuhan berkarya melalui mimpi juru minuman dan juru roti untuk membuka jalan keluar, dan berkarya melalui mimpi Firaun agar Yusuf dapat memimpin Mesir.


Tuhan Mengirim Malaikat-Nya


Kepada Hagar saat dia melarikan diri dari hadapan SaraKejadian 16:7, Lot saat Tuhan hendak memusnahkan Sodom dan GomoraKejadian 19:1-22, Tuhan mengirimkan malaikat-Nya kepada mereka.


Melalui Tanda-Tanda


Ketika hamba Abraham hendak mencarikan Ishak seorang istri, dia meminta sebuah tanda yang terperinci dan terjadi sesuai tanda yang dia minta. Kejadian 24:12-27


Semua itu dipakai Tuhan untuk memberikan firman, penglihatan, tanda yang terjadi di masa depan seseorang atau apa yang akan terjadi kemudian. Abraham percaya Tuhan akan memberikannya anak dan Tuhan perhitungkan itu sebagai kebenaran dan Abraham menjadi bapa semua orang percaya. Kalau andai saja Nuh tidak percaya, maka Nuh beserta keluarganya tidak akan selamat, manusia akan musnah. Penglihatan atau firman yang Tuhan taruh di dalam kehidupan seseorang selalu mendatangkan hal yang luar biasa, yang mengubahkan hidup seseorang.

Sumber:Jawaban.com

Berbagai Penglihatan yang Pernah Terjadi di Kitab Kejadian

Berlangganan Sekarang