Dikasihi.id: renungan

Halaman

Father&son
"Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;"
(Mazmur 7:11)

Potensi terbesar yang Tuhan cari dalam diri kita adalah ketulusan hati kita.

Kekurangan fisik, status sosial, dan berbagai macam keadaan yang bagi dunia sangat sulit untuk dapat maju dalam kehidupan,  semua itu bukan penghalang bagi Tuhan untuk memakai kita sebagai alatNya bahkan memakai kita untuk menjadi saluran berkat, karena bagi Tuhan keadaan hati kitalah yang terpenting. Apakah mau tulus atau tidak itu adalah keputusan yang dapat kita pilih atau.malah kita abaikan. Ketulusan hati kitalah potensi terbaik kita untuk mengalami kuasa Tuhan. Sebanyak apapun persembahan yang kita berikan, sehebat apapun pelayanan kita, tanpa ketulusan semua itu tidak ada artinya Bagi Tuhan. Tidak peduli seberapa keras perjuangan kita untuk mengembangkan berbagai karena yang kita punya tanpa ketulusan kita tidak dapat dipakai lebih. Dan jangan berharap terlalu tinggi untuk mencapai keberhasilan, karena ketulusan hati kitalah yang akan membawa kita pada prestasi puncak kehidupan ini.

Sebuah kota atau bangsa  yang di isi orang-orang yang tulus pasti akan mengalami berkat Tuhan dan mengalami kemajuan pesat. Karena Tuhan adalah perisai yang menyelamatkan orang yang tulus hatinya. Dan hal ini akan membawa dampak baik dan berkat bagi tenpat dimana kita tinggal.

Ketulusan adalah sikap hati yang memberi dengan tidak mengharapkan balasan, sekali pun itu balasan dari Tuhan. Ketulusan tidak bisa spontan kita dapatkan, semua itu karena kita melatih hati kita untuk memilikinya dengan cara selalu memandang kasih Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita, dengan itu kita akan selalu menyadari bahwa kita adalah orang yang berhutang pada TUHAN yang harus membayarnya dengan memberikan hidup kita dengan segenap hati kita untuk dapat dipakai olehNya sebagai alatNya untuk melakukan kehendakNya selama masih hidup di bumi ini.

Jangan berjalan tanpa ketulusan,  karena hanya orang-orang tuluslah yang dapat merasakan pertolongan dan kuasa Tuhan.

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati..

#SPS

Ikuti Seminar Online tentang Pelayanan Multimedia dan Media Online secara Gratis. Klik Link Seminar Online Multimedia Gereja & Media Online

Dukung Admin dalam Kompetisi hanya dengan Like Video melalui Link Dibawah
Klik Ini untuk Like dan Dukung Admin

Renungan Hari Ini, 8 Maret - JANGAN BERJALAN TANPA KETULUSAN

Depresi
"Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2:19-29)

Sering kali kita ingin mengalami perubahan, berubah ke arah yang lebih baik. Namun tetap begitu lagi, begitu lagi. Bukan tidak keras berjuang, namun karena merasa sudah nyaman dengan diri kita sendiri.

Musuh terbesar kita sesungguhnya adalah diri kita sendiri. Betapa sulitnya mengubahnya menjadi baik,  berubah menjadi yang seperti yang Tuhan inginkan. Tetapi betapa mudahnya menuruti segala keinginan walau itu adalah hal-hal yang konyol yang tidak berarti. Yang penting bagi diri daging kita hanyalah kepuasan diri sendiri. Yang penting saya happy, yang saya puas, dan kadang kita tidak memikirkan apa dampak buruknya dari perbuatan yang kita lakukan. Ada banyak orang ingin berubah dari sipat buruknya, atau ingin mengalami perubahan hidup dalam kemajuan, tetapi sering kali mereka mengalami jalan ditempat. Mengapa? Karena sebenarnya kita sudah merasa nyaman dengan diri kita yang semula, maka dari itu kita sering mencari banyak alasan untuk membela diri kita sendiri. Sampai-sampai menyalahkan kutuk, berbakti kutuk nenek moyang pun kembali diungkit. Padahal daging kita sendirilah penghalang dari perbuatan hidup tersebut.

Untuk mengalami perubahan hidup seperti yang Tuhan inginkan kita harus mempunyai tekad untuk menyalibkan daging kita.  Tidak mudah,, dan bahkan menyakitkan. kita tidak mengalami perubahan hidup jika kita tidak melawan dan mengalahkan daging kita sendiri,. cara terbaik mengalahkan daging kita adalah dengan cara bergaul erat dengan Tuhan, meminta Roh Tuhan menolong kita untuk dapat melawan diri kita yang selalu berpotensi untuk jatuh dalam kekalahan .

Biarkan Kristus hidup di dalam kita, Dialah yang menuntun kita pada kemenangan dalam perjuangan kita.

Syalom, Selamat pagi..
Tuhan Yesus memberkati...

#SPS

Ikuti Seminar Online tentang Pelayanan Multimedia dan Media Online secara Gratis. Klik Link Seminar Online Multimedia Gereja & Media Online

Dukung Admin dalam Kompetisi hanya dengan Like Video melalui Link Dibawah
Klik Ini untuk Like dan Dukung Admin

Renungan Hari Ini, 7 Maret - MENGALAHKAN DIRI SENDIRI

Hak
"Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.”"
(Lukas 16:9)

Hari-hari ini kita dihadapkan dengan berbagai pendapat keliru tentang hidup kekristenan. Ada yang berpendapat orang Kristen tidak boleh kaya, hidup seada-adanya saja bahkan hidup miskin pun tidak masalah supaya melihat Allah, katanya.  Karena mempunyai pendapat bahwa yang adalah mamon yang adalah akar kejahatan.

Lalu, ada pula yang berpendapat bahwa sebagai anak-anak Tuhan, orang Kristen harus kaya, sebagai tanda hidup yang berkati, hidup harus dinikmati kaya dibumi, kaya juga disurga,. Itu namanya serakah.. Lalu, apa yang Tuhan katakan tentang kekayaan?

Tuhan Yesus tidak pernah melarang kita mempunyai banyak uang, yang Ia maksudkan adalah mengikat persahabatan dengan mempergunakan mamon. Artinya uang yang kita punya untuk kita pergunakan sebagai sarana memberkati, dan menolong orang yang membutuhkan  Mamon yang kita punya kita pakai untuk menjalin persahabatan dengan Tuhan, untuk menjalankan tugas kita selama masih di bumi ini, Bukan untuk kita.nikmati sendiri.

Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, malah sebenarnya sangat perlu bagi orang percaya untuk memiliki banyak uang, tapi bukan melekat dan terikat kepada harta dunia. Melainkan supaya melalui apa yang kita punya kita dapat membantu pekerjaan Tuhan di bumi ini.

Walaupun kita punya banyak hal di dalam hidup kita, serahkan semua untuk kemuliaan Tuhan, jangan mempunyai hak milik yang membuat hati kita melekat padanya. Hati kita hanya harus melekat pada satu harta, yaitu Tuhan Yesus yang adalah harta abadi kita. harta dunia ini memang dapat kita nikmati, namun tidak abadi. Ngengat dan karat akan merusak nya. Tapi tidak seorang dan apapun dapat memisahkan kita dari kasih Yesus..

Syalom. Selamat pagi..
Tuhan Yesus memberkati...

#SPS

Renungan Hari Ini, 06 Maret - MEMILIKI NAMUN TIDAK MEMPUNYAI HAK MILIK

Aquarium
Sebagai orang percaya, kita senang bila menjalin hubungan persaudaraan yang erat dengan saudara seiman yang ada di dalam gedung gereja, di mana kita beribadah. Kita sangat bersukacita, saling memberi salam dan pelukan kasih yang hangat, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Memang begitulah seharusnya kehidupan orang percaya, harus saling mengasihi satu sama lain, namun jangan pernah mempunyai pemikiran sempit, yang beranggapan bahwa hanya menerapkan kasih pada saudara seiman saja. Kalau begitu apakah bedanya kita dengan orang yang tidak mengenal Tuhan? Karena orang yang di luar Tuhan pun dapat melakukan hal ini jauh lebih besar dari pada yang SEHARUSNYA kita sebagai pengikut Kristus lakukan!

Kalau benar kita ini adalah terang "dunia" di manakah cahaya kita? Apa hanya ada di dalam gereja kita? Hanya untuk menerangi gedung gereja kita sajakah? Jika demikian dunia tidak dapat melihat terang yang ada pada kita!
Jika memang kita ini adalah "Garam Dunia" sudahkah dunia merasakan asinnya kita? Atau kita hanya menjadi pelezat di dalam kelompok orang yang merasa telah diselamatkan? Jika demikian adanya kita bukan garam dunia, karena dunia tidak pernah merasakan bagaimana rasa lezat yang kita suguhkan.
Kita hanya menjadi penerang bagi gereja kita, dan menjadi garam bagi orang yang ada di dalamnya! Apakah gunanya kita? Silahkan Anda renungkan.

Kristen dengar ini! Jangan menjadikan diri kita hanya sebagai ikan hias yang menghiasi akuarium di dalam rumah saja! Dunia harus melihat keindahan terang Tuhan di dalam diri kita, dunia harus merasakan garam yang ada di dalam kita di manapun kita berada. Itulah gunanya kita sebagai orang Kristen, supaya dunia menikmati setiap apa yang ada pada kita. Bukan dengan modus supaya banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, bukan pula supaya orang menjadi Kristen atau pergi ke gereja! Tetapi karena kasih yang kita kalungkan di leher dan yang kita tuliskan pada loh hati kita.

Sekali lagi, jangan memiliki pikiran yang sempit. Mereka hanyalah manusia yang membutuhkan tangan Tuhan dan pelukan kasih Tuhan yang hangat melalui kita. Yang mereka perlukan adalah kasih yang tulus dan nyata yang membuktikan bahwa kita benar-benar bersaudara dengan mereka. Namun tujuan kebanyakan dari kita melakukan kasih supaya mereka menjadi percaya pada Tuhan Yesus. Hal itu tidak tulus, namun membebani mereka dengan hutang budi. Lakukan kasihmu pada mereka seperti yang Yesus lakukan, yaitu dengan rasa belas kasihan, bukan supaya mereka mempercayaiNya namun karena hatiNya yang di penuhi oleh rasa belas kasihan yang murni. Karena pertobatan orang yang kemudian menjadi pengikut Kristus, adalah murni pekerjaan Roh Kudus bukan hasil usaha kita.

Tugas kita, menjadikan diri kita sebagai perpanjangan tangan Tuhan, yang memberikan kasih dalam bentuk yang nyata dan murni.

"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan pengharapan dalam pandangan Allah dan manusia."
(Amsal 3:3-4)

Syalom, Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini - JANGAN MENJADI IKAN DI DALAM AQuARIUM!

Buah
"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu." (Filipi 1:21-22)

Kita memang tidak tahu apa batas hidup kita,. Banyak yang berkata asal hidup jadi Kristen pasti masuk surga. Itu salah besar. Tuhan Yesus memang sudah menebus kita, namun masuk surga atau tidak tergantung buah apa yang kita hasilkan selama hidup ini, buah baik atau buruk. Semua diserahkan Tuhan pada kita dipilih.

Hidup itu sebenarnya harus bisa panjang umur, harus sebisa mungkin hidup dalam kualitas karakter terbaik yang penuh kasih dan ketulusan,  sebagai buah dari pengenalan kita pada Karakter Kristus yang telah kita pelajari setiap hari. Kita harus bisa meniru bagaimana Tuhan Yesus pernah hidup di dalam dunia ini  oleh sebab itu kita harus menjaga hidup kita sebaik mungkin agar tetap sehat supaya bisa panjang umur dan terus berkarya bersama Tuhan. yaitu  agar jadi berkat buat orang lain, memberi buah-buah terbaik dari hidup kita bersama Tuhan.  Jangan merasa sudah aman, sehingga kita berpikir "saya sudah selamat, pasti masuk surga" dan kita tidak lagi menjaga hidup kita dengan baik,  makan apa saja, makan sembarangan, untuk menikmati hidup sehingga banyak dari kita yang tidak menyadari apa itu hidup yang seperti maunya Tuhan. Dan banyak orang yang tidak panjang umurnya, merasa bahwa itu adalah kedaulatan Tuhan  padahal karena tidak menjaga hidup, menjaga pola makan dengan baik, dan akhirnya tidak mencapai usia tua..
Itulah hidup yang egois, selamat untuk diri sendiri, menikmati hidup untuk diri sendiri, jangankan peduli dengan orang lain,  dengan diri sendiri pun tidak peduli.

 Hidup di Dalam Kristus, berarti hidup yang berbuah, dan buah hidup kita harus bisa dihidangkan untuk dinikmati dan di pakai oleh Tuhan.karena itu jangan buru-buru pulang, jagalah hidup kita dengan baik agar Tuhan dapat memakai hidup kita dengan semaksimal mungkin. Sehingga antara hidup dan mati kita tidak bisa memilihnya, karena di dalam Tujuan semua nampak indah,.
namun, buah apa yang telah kita hasikan? Itulah yang menentukan kualitas hIdup kita.

Syalom, Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Hari Ini, 04 Maret - BUAH HIDUP KITA HARUS BISA DIPAKAI OLEH TUHAN

Tiang listrik
"Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus."
(1 Korintus 3:11)

Agar menjadi Kristen yang kokoh, serta yang berjalan dalam kemajuan yang berarti, tentu saja kita harus mempunyai dasar yang benar, yaitu Tuhan Yesus!
Sejak memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus apa yang ada di benak kita, benarkah tujuan utama kita adalah Yesus? Atau karena orang lain? "Oh ya,, hamba Tuhan ini penuh Roh Kudus.. Saya ibadah di gerejanya saja." Atau "hamba Tuhan ini punya karunia yang luar biasa...  Saya mau belajar dengan beliau saja. Sehingga kita tidak punya ketetapan yang benar.. Ada hamba Tuhan ini, kita ikut gaya hamba Tuhan ini.. Ada hamba Tuhan yang itu kita ikut cara hamba Tuhan yang itu.. Bukannya menjadi lebih baik, tetapi malah menjadi bingung. Sehingga gereja pun tidak menjadi gereja yang punya ketetapan yang benar-benar berasal dari pewahyuan Tuhan sendiri .
Betapa pun sibuk nya pelayanan kita, jangan mengharapkan kemajuan yang pesat pada gereja kita jika dasar yang kita letakan salah. Dasar yang benar adalah Yesus itu sendiri. Dan Ketika Ia menjadi dasar utama pada gereja dan hidup kita, maka kita akan berjalan dalam kebenaranNya. Yesus sendiri yang akan menolong kita untuk menuju ke arah yang benar, yang Ia tunjukan kepada kita melalui segala pewahyuanNya..

Kita akan dilelahkan ketika kita berusaha menjadikan gereja atau hidup kita seperti yang di tunjukan orang yang kita anggap layak di contoh untuk membawa kepada kemajuan. Stop dengan itu semua! Karena Tuhan ingin gerejaNya berjalan sesuai dengan ketetapanNya kepada setiap GerejaNya! Bukan dengan perindah manusia dan cara duniawi,Semua itu akan muncul, akan Tuhan tunjukan sendiri, ketika kehidupan doa kita benar dihadapanNya. Pertanyaannya sudahkah hati kita benar-benar berdoa mencari wajahNya, atau kita malah wajah manusia yang mungkin saja memberi pertolongan kepada kita? Kita Mungkin berkata "Yesuslah Guru saya!" tetapi yang kita utamakan adalah cara-cara manusia!
Dan Tuhan kita biarkan diluar pelayanan kita.  Karena itulah ada banyak gereja yang hancur, ada banyak rumah tangga yang hancur, ada banyak hidup yang hancur ketika Yesus hanya kita jadikan sebagai penunggu pintu yang berdiri di luar!

Jadikan Yesus sebagai dasar dan teladan hidup kita satu-satunya. Maka gerejamu, keluargamu, dan hidupmu akan maju dan bangkit di dalam kebenaran dan tidak akan ada yang dapat menggoyahkannya!
Tetapi gereja yang tidak mendengarkan suara Tuhan, tidak akan mampu bertahan .

Syalom, Selamat hari minggu,..
Tuhan Yesus memberkati..

#SPS

Renungan Hari Ini, 3 Maret - Yesus Dasar Yang Tidak Akan Tergoyahkan!

Superhero
Tidak ada yang ingin mengalami badai hidup. Maunya, ya senang terus. Namun berita buruknya tidak pernah ada yang indah selamanya di dunia ini, siapapun kita, miskin, kaya, semua pasti mengalami saat-saat sulit.

Tentu saja tidak nyaman jika kita tiba-tiba mengalami badai hidup, begitu sesak rasanya jika kita dipaksa harus tegar Padahal ada badai dihadapan kita. Namun jika kita bertahan dengan iman maka ketika badai berhenti kita akan melihat diri kita sebagai pribadi yang menang dan memiliki roh yang kuat.

Bukan karena diri kita sendiri maka kita mampu bertahan dalam badai yang hebat melanda, namun karena ada tangan yang terulur kepada kita. Walau kita tak dapat melihat dan merasakannya, namun Dia Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita,. Mungkin kadang Ia seolah diam tidak melakukan sesuatu, namun Ia tahu itu baik untuk kita belajar menjadi kuat, dan tidak cengeng tetapi tetap berharap penuh kepadaNya. Dan selalu Firmannya selalu berkata Bahwa pengharapan kita kepadaNya tidak pernah mengecewakan kita.

"Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya."
(Mazmur 91:15)

Tangan Tuhan selalu terulur untuk menolong kita yang sedang belajar berjalan dalam hidup. Sama seperti seorang ayah yang mengajarkan bayinya berjalan, dia selalu ada didekat bayi nya tak mungkin membiarkannya terjatuh. sampai bayi itu benar-benar bisa berjalan bahkan berlari dengan bebasnya.

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini, 1 Maret - ADA TUHAN, PERTOLONGANKU

Menyembah
"Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
(Mazmur 139:14)

Kita adalah karya Tuhan yang indah, namun kita lebih Banyak protes, "mengapa aku tidak cantik? Aku hitam,.. Tubuhku tidak sempurna seperti yang lain.."  protes demi protes kitalah yang sebenarnya menjadikan hidup kita tidak bisa bersyukur, dan jangankan bersyukur, malah hidup kita hanya menjadi beban yang berat dalam batin kita. Hidup tapi Seakan tidak hidup, tidak melinai diri sendiri sebagai hidup yang telah Tuhan tempatkan di dalam dunia ini untuk mengenapi karyaNya.

Ada banyak hal yang kita inginkan terjadi di dalam hidup kita, tanpa kita sadari yang terjadi atas hidup kita adalah karya TanganNya  yang hebat.
Apa yang Tuhan taruh dalam hidup kitalah yang terbaik, bukan apa yang kita inginkan. Terkadang karena kita terlalu berfokus pada kehendak kita sendiri sehingga keinginan itu membuat kita tidak menyadari bahwa rencana Tuhan telah terukir indah dalam hidup kita.

Apapun dan bagaimana pun keadaan kita, tetaplah bersyukur dan bersyukur karena tangan Tuhanlah yang menjadikan kita sedemikian berharga dan unik. Apa yang Tuhan jadikan itulah yang terbaik  meski pun mungkin bagi dunia ini kita tidak ada apa-apanya, kita mungkin dihina, di pandang rendah, namun saat kita menyadari keberhargaan hidup kita di dalam Tuhan, sungguh kita tidak ingin yang lain lagi selain terus berjuang menghidupi hidup yang kita hidupi saat ini. Terlebih lagi saat kita menyadari bahwa ada Yesus yang hidup di dalam kita. Kita karya Tuhan yang ajaib. Oleh sebab itu kita punya tugas yang harus kita tuntaskan yaitu menjadikan hidup kita berkualitas terbaik, sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan.

Bukan hebat kata dunia yang menjadikan  kita berharga. Tetapi nilai hidup kita di tentukan oleh Tuhan, dan kita adalah karyaNya yang sudah pasti berharga.

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati..


#SPS

Renungan Hari Ini, 28 Febuari - BERSYUKUR ATAS HIDUP

Kualitas
Setiap kita mungkin menyadari bahwa memang hidup itu tidak mudah. Namun masih saja kita merasa tidak adil bahwa "mengapa saya harus jalani hidup seperti ini?" selalu protes, karena tidak pernah mau melihat hidup ini dengan iman bahwa segalanya akan mendatangkan kebaikan bagiku. (Roma 8:28)

Jangan pernah jalani hidup ini dengan sebuah perasaan bahwa kitalah orang yang paling menderita, paling sengsara. Karena begitu banyaknya duri dijalan hidup yang kita tempuh.

Bukan kita satu-satunya orang yang paling menderita di dunia ini, walaupun kita merasakannya begitu beratnya. Tanpa kita sadari ada banyak orang yang iri dengan kehidupan yang kita jalani, karena mereka pun merasa bahwa hidup merekalah yang paling sengsara di dunia ini, bukan soal penderitaannya, namun mereka melihat ada sesuatu yang berbeda, hidup boleh sama menderita, namun mereka tidak memiliki apa yang kita miliki, yaitu damai sejahtera yang Tuhan Yesus berikan bagi setiap kita yang percaya padaNya, sebagai jaminan dan Kesanggupan untuk terus berjalan menuju kehidupan yang lebih baik di dalam KasihNya.
Oleh sebab itu bersyukurlah, untuk setiap proses demi proses yang kita jalani dalam hidup ini,  karena kita berjalan dan berjuang bersama Tuhan yang menjadikan setiap proses yang ada sebagai kualitas hidup yang terbaik dan berkenan kepadaNya.

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."
(Yakobus 1:12)

Percayakan setiap pembentukan yang Tuhan kerjakan  dalam hidup ini, pastilah yang di buat oleh tanganNya adalah produk yang terbaik bukan sebuah produk yang gagal.
Sebuah produk yang dikerjakan dengan proses singkat dan cepat sangat diragukan kualitasnya. kebanyakan hanya bertahan sebentar lalu rusak dan dibuang karena tidak bisa dipakai lagi. tidak demikian dengan produk yang dikerjakan dengan proses yang lama dan panjang, pastilah ketahannya telah teruji dengan baik, dan kualitasnya tidak mungkin diragukan.
Karena itu bersyukurlah, karena tangan Tuhanlah yang merenda hidup kita menjadi yang terbaik.

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati..

#SPS

Renungan Hari Ini, 27 Febuari - SEMAKIN BANYAK PROSESNYA SEMAKIN BAIK KUALITASNYA

Berdoa
"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." *(Roma 5:5)"

Pengharapan yang salah membuat seseorang tidak akan memiliki semangat untuk hidup, mereka berkata punya pengharapan tetapi hidupnya sangat hampa.

Orang yang telah mengalami pemulihan jiwa dari pahitnya hidup, masa lalu, dan dari berbagai tekanan luka batin, dan mengenal kasih Tuhan yang dalam pasti hidup dalam pengharapan yang kuat di dalam Tuhan, apapun keadaannya. Entah itu dalam penderitaan, dan kesulitan hidupnya akan penuh damai sejahtera. Pengharapan yang kuat inilah yang menjadikannya bersemangat dalam perjuangan hidup yang bahkan tidak mudah baginya. Tapi bukan karena pamrih dan upah, tetapi murni karena ucapan syukurnya pada Tuhan yang telah memulihkan seluruh hidupnya. Karena ia tahu kepada siapa ia menaruh pengharapan itu, yaitu Tuhan Yesus yang tidak pernah mengecewakan hidupnya.

Karena pengharapan itu ia tidak lagi mementingkan dirinya sendiri, atau berbagai keinginannya. Namun jangan pernah salah arti, bukan berarti ia jadi malas, hidup menjauhkan diri dari dunia hanya menangis berdoa, tetapi terus bekerja untuk memperoleh berkat Tuhan agar hidupnya menjadi berkat bagi banyak orang sehingga semakin banyak pengharapan dan sukacita melalui kehidupannya.

Berharap pada Tuhan bukan hanya  karena kita membutuhkan berkatNya akan tetapi karena kita mengasihiNya, tentu saja karena kita telah dikasihi olehNya. tidak ada orang yang mengasihi Tuhan tanpa Ia mengasihi kita lebih dahulu, karena pada dasarnya kita lebih menyukai sesuatu yang jahat, yang curang,.dan berbagai keegoisan. Tidak mungkin kita menyukai hal baik, tanpa Tuhan memulihkan jiwa yang sakit dan jahat itu. Dan karena pemulihanNya.kita beroleh pengharapan yang kuat di dalam kasihNya.

Pengharapan kita pada Tuhan menjadikan kita kuat dalam hidup yang berat sekalipun. dan kita memiliki kepastian untuk terus berjalan maju walaupun ada banyak air mata dan rasa sakit,  karena kita tahu bahwa di hadapan kita ada masa depan indah yang Tuhan sediakan bagi kita..

"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
(Amsal 23:18)

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus.memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini, 26 Febuari - PENGHARAPAN PADA TUHAN MENJADI KEKUATAN HIDUP

Stronger
"Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat Tuhan dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel" (Ezra 7:10)

Hari ini renungan kita agak panjang dari biasanya.. Gak apa-apa ya...  Sebenarnya artikel ini ingin saya bagi menjadi tiga seri. Tapi karena saya mesti pelajari lagi,  jadi cukup satu ini saja dulu.

Hidup.dalam Tuhan diperlukan tekad yang kuat, jika tidak, sampai kapanpin kita tidak akan mengalami perubahan. anpa TEKAD Yang kuat dari dalam diri kita, sampai kapan pun kita akan pernah sampai pada tujuan kita, yaitu PENGENALAN AKAN ALLAH YANG BENAR

TEKAD UNTUK MENCARI TUHAN DAN MENYELIDIKI DALAM-DALAM FIRMAN TUHAN.

Dengan cara apa? MEMBACA ALKITAB DAN MERENUNGKANNYA SETIAP HARI, BERDOA! ALIAS SAAT TEDUH! Mulainya kapan ya sis..? Mulailah dari sekarang... Jangan menunggu tua.. Banyak ni orang hidup dalam Tuhan tunggu tua katanya, gimana kalau besok atau lusa sudah (maaf kasar) meninggal? Mau ke mana? Jangan harap Anda masuk surga, kalau sama Tuhan nggak kenal gimana mau masuk surga? Maaf lho ya, saya apa adanya aja ngomong..   Nulis reungsn jangan selalu pakai kata-kata manis.. Yang ada sakit gula, alias manja. Hahaha... Sekarang ini orang meninggal kebanyakan tidak berumur tua lho .. Ada yang umur dua puluh, bahkan lebih muda lagi dari pada itu.. Lagi makanpun bisa tiba-tiba meninggal.. Keselek..  Sesak napas... Akhirnya off juga..  Karena kita tidak tahu sampai mana umur kita. Kalau kita tidak hidup dalam Tuhan dengan sungguh-sungguh kita akan pernah tahu kita mau ke mana.  hidup dalam Tuhan pun bukan hanya rajin ke gereja, berdoa dan membaca renungan saja, tapi bergaul karif dengan Tuhan, mengenal pribadiNya, dan mampu merasakan serta mengenal isi HatiNya.

Saya menulis ini karena menyadari bahwa kita melakukan kewajiban kita terhadapNya kebanyakan hanyalah sebagai rutinitas keagamaan belaka yang membuat kita tidak  bisa menjadi "manusia rohani" yang sesungguhnya. mungkin ada yang berkata, "itu yang bisa hanya pendeta sis.... Kita mah mengalir saja.."  Saya mau katakan, jika begitu hanya pendeta saja yang berhak masuk surga!  Orang yang terlihat rohani pun belum tentu ia rajin saat Teduh. Banyak orang mungkin lebih senang mempelajari teologia yang berat-berat untuk mengenal Pribadi Tuhan, namun melupakan hal yang paling penting, WAKTU SAAT TEDUH YANG INTIM DENGAN TUHAN;  BERTEMU MUKA DENGAN TUHAN. Itu sama halnya  dengan seseorang yang mengenal idolanya, namun ia tidak pernah bertemu, dan menjalin persahabatan dengannya. walaupun begitu ia rela mempelajari banyak hal tenteng idolanya namun idolanya tersebut tidak mengenalnya sama sekali apakah Anda berani untuk masuk ke rumahnya?

Dalam kitab perjanjian lama, ada seorang yang bernama Henokh yang hidup berganti dengan Allah. Perhatikan dengan baik, pada masa itu, tidak ada Alkitab, zaman purba. gereja pun tidak ada ketika itu.  Namun yang saya pelajari Henokh punya hati yang berkobar untuk mengenal Tuhan dan Tuhan membiarkan DiriNya ditemukan oleh Henokh dan hal yang luar Biasanya Henokh bergaul dengan Tuhan.. Coba deh kita bayangkan, tanpa Alkitab, tanpa gereja. Sungguh beruntung kita yang hidup di zaman sekarang ini. Kita di ajar dengan berkat terbaik, namun kita kadang menjadi malas meraih berkat itu. Bergaul dengan Allah tidak sebatas bersaat teduh, namun berkaitan erat dengan gaya hidup kita sehari-hari, menjadikan firmanNya sebagai gaya hidup kita sehari-hari seumur hidup kita.

Kejadian 5:24
"Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah."

Hiduplah bergaul dengan Tuhan. Miliki tekat yang kuat dari dalam hati sendiri. Berdoalah agar Tuhan memberikan kerinduan dalam hati kita untuk mengenalNya.

Yeremia 29:13
"apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,"

Syalom, Selamat pagi...
GOD BLESS YOU..

#SPS

Renungan Hari Ini, 25 Febuari - TEKAD MENJADI PRIBADI-NYA.

Praying
"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Filipi 4:19

Bagi orang serakah ayat ini akan selalu berbicara tentang berkat jasmani. Ia tdak akan mampu menyelami arti kata-kata yang tertulis dan mengandung makna yang dalam untuk seluruh aspek kehidupan rohani kita. Karena di dalam pikirannya hanyalah MATERI dan MATERI. Amin nya pasti kencang. Aminnn!!!

Bagaimana kacamata kita memandang ayat ini? Karena selama ini banyak orang kristen memandang ayat ini selalu mengenai berkat jasmani atau sebatas kebutuhan hidup sehari-hari saja. Makan minum, pakaian, dan lain sebagainya. Hanya penting bagi kita hidup di bumi ini. Hari ini jangan membaca nast ini dari kacamata jasmani kita saja, tetapi yang lebih dalam lagi cermatilah dari kacamata rohani kita. Coba kita renungkan sejenak, jika Tuhan mengutamakan berkat jasmani atau hidup secara berkelimpahan di bumi ini pastilah Tuhan tidak perlu.repot-repot turun ke dalam dunia ini melakukan karya penyelamatan, karena sudah cukup dengan hidup di bumi ini dengan segala kelimpahannya. Namun bukan itu, fokus Tuhan untuk hidup kita agar melalui apa yang kita punya kita mampu menjadi saluran berkatNya di bumi ini, bukan hidup yang jasmani yang Tuhan pentingkan, tapi hidup rohani yang adalah kekal.

Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus,. Amin? Jika kita belum dewasa secara rohani, berarti kita perlu masalah untuk menjadi dewasa. Jika kita bersalah, pasti kita perlu hajaran untuk agar kembali kepadaNya. Jika kita sulit memberi pengampunan, berarti kita perlu orang yang  harus Tuhan ijinkan untuk menyakiti  kita untuk kita ampuni. Jadi jangan matre kalau membaca firman Tuhan, yang ada dimata kita hanyalah berkat jasmani. Kita harus sadar akan kebutuhan kita sendiri apa yang harus  kita minta agar mengalami perubahan hidup yang luar biasa bersama Tuhan. Bukan hanya meminta apa yang menyenangkan hati kita. percayalah jika kita membiarkan keegoisan bertumbuh di dalam hati kita, tidak pernah ada perubahan yang nyata terjadi dalam duri kita.

Tuhan tahu apa yang kita minta, namun yang lebih penting bagiNya, Ia ingin hidup kita mengalami perubahan bukan yang biasa-biasa, tetapi luar biasa. semakin hari semakin menjadi sepertiNya oleh sebab itu mintalah kepadaNya apa yang kita perlukan, agar menjadi seperti yang Tuhan inginkan.

Syalom, Selamat hari minggu...
Tuhan Yesus memberkati....

#SPS

Renungan Hari Ini, 24 Febuari.- TUHAN TAHU KEBUTUHAN KITA

Langkah Kaki
Banyak orang mengaku beriman, namun gaya hidupnya tidak menunjukan bahwa ia seorang beriman. Pelit, tidak mau menolong orang, hanya mengaku percaya tapi tidak ada buah yang timbul dari imannya tersebut,  hidup penuh dengan kekuatiran dan kecemasan, tidak ada damai sejahtera. Maaf, tapi saya katakan bahwa itu bukan iman, tapi hanya sebuah ucapan yang bisa di ucapkan siapa saja. Iblis pun percaya pada Tuhan, ya kan? Bahkan ia gemetar! Kita yang ngaku punya iman malah gemetar sama hantu. Berarti lebih percaya sama hantu donk, ketimbang percaya bahwa Tuhan selalu ada di dekat kita?

Kalau kita Hanya menggunakan iman sebagai sebuah sarana untuk memperoleh berkat dan mujizat, itu tidak akan pernah membangun tubuh rohani kita menjadi sempurna seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.

"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6)

Perhatikan baik-baik, Orang yang sungguh-sungguh mencari Allah, itu yang dimaksud iman, mencari Allah dengan sungguh-sungguh. Dan seharusnya bukan hanya untuk meminta sesuatu, namun lebih lagi untuk menjalin persahabatan dengan sungguh-sungguh kepadaNya agar melalui persahabatan itu Tuhan mengubah segenap hidup kita sehingga tidak ada lagi yang kita inginkan di dunia ini selain berada dalam kasihNya. Tapi dizaman sekarang ini banyak orang lebih senang dikasihi oleh dunia daripada mendapatkan kasih Tuhan, sehingga tidak pernah mengalami Tuhan dalam hidupnya.
Iman itu harus bersahabat dengan Tuhan dengan tulus, hingga hidup kita semakin mengalami perubahan yang nyata yang dapat dilihat dan dinikmati orang lain.

Namun tidak cukup dengan itu, karena iman itu harus bergerak maju. Melangkah senada dengan apa yang kita ucapkan bahwa kita percaya dan berharap pada Tuhan.
 Ibarat musik dan syair harus nyambung baru bisa menjadi sebuah lagu yang indah di dengar.

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."
(Yakubus 2:17)

Mari sama-sama merenungkan, "Apakah saya punya iman?

Syalom, Selamat pagi. Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini, 23 Februari - KATA DAN LANGKAH HARUS SENADA

Mengasihi
"Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu," (Amsal 3:3)

Hidup sebagai orang percaya, tidak lepas dari kasih dan mengasihi. Jika tidak kita percuma saja menerima kasih karunia Tuhan. Karena Orang yang telah merasakan kasih Tuhan yang nyata pasti mampu memberi kasih yang terbaik seperti apapun keadaan nya.

"Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku."
(1 Korintus 13:3)

Jangan biarkan hati kita di isi oleh rasa kecewa dan kebencian meski sering kali kita menerima sesuatu yang menyakitkan hati kita dan seringkali hal itu datang dari seseorang yang kita percayai.

Karena hati kita haruslah merasakan kasih yang terdalam dari Tuhan Yesus, namun tak hanya untuk diri kita sendiri, akan tetapi untuk berbagi kasih pada orang lain yang di luar sana banyak yang lebih menderita dari kita, bukan harta yang berharga yang mereka perlukan, namun kasih sayang dari kita. Sehingga dengan kasih dan kepeduliaan kita penderitaan mereka berkurang. Setidaknya mereka akan punya kekuatan untuk bertahan hidup dalam dunia yang kejam ini.
Namun agar hal itu terwujud hati kitalah yang harus mempunyai kasih  yang tulus iklas, dan tidak pernah mengharapkan balasan apa pun dari apa yang telah kita berikan, dan bukan kasih sayang yang pura-pura atau pun karena kepentingan diri sendiri.

Syalom, Selamat pagi.
Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari ini, 22 Februari 2019 - MENGASIHI DAN DIKASIHI

Terang
"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11)

Ayat ini bukan hanya berkata tentang rajin atau malasnya seseorang. Karena banyak sekali orang rajin di dalam dunia ini, rajin ibadah, ke gereja, rajin melayani, tapi hidupnya tidak mampu menjadi teladan dan berkat bagi orang lain. Hidup hanya puas dengan keselamatan diri sendiri. Tidak perlu jauh deh. Dalam keluarganya sendiri pun tidak bisa menjadi berkat. Apa bisa hidup seperti itu di katakan hidup yang menyenangkan hati Tuhan? Tentu tidak!

Bagi Orang percaya sungguh-sungguh ingin menyenangkan hati Tuhan, hidup itu harus semakin berbuah, dan berdampak bagi banyak orang disekitarnya. Bukan malah ditakuti orang karena kesucian dan kebenaran kita membuat orang minder ketika berada di dekat kita. Karena kebanyakan orang semakin merasa benar semakin memandang orang di sekitarnya sebagai orang yang "berdosa". Kalau begitu ke mana terangnya kita? Untuk apa? Untuk orang-orang yang berada di dalam terang juga kah? No.. Tetapi agar kita semakin menyala dan melayani Tuhan dengan segenap hati. Bagaimana cara kita.melayani Tuhan? Dengan menjadi pengkhotbah, pemimpin pujian, atau pemusik di gereja saja?

Banyak orang menganggap pelayanan sebatas itu saja, hanya *untuk seseorang yang bergelar hamba Tuhan*.

Namun saya ingin katakan *"Hamba Tuhan"* yang sebenarnya adalah orang yang hidup  setia dalam melakukan kehendak Tuhan dengan selalu menjadi saluran kasih kepada semua orang sekalipun orang itu menganggapnya sebagai musuh.

Ketika kita memperhatikan keseluruhan konteks ini kita akan menemukan gambaran yang jelas tentang apa yang Tuhan inginkan sehingga kita semakin menyala di hadapanNya, yaitu agar kita selalu melakukan kasih. Di mulai dari pandangah kita, perasaan dan pikiran kita, serta seluruh perbuatan kita dengan kasih yang nyata, bukan kasih yang pura-pura atau munafik karena ingin mencari muka atau pujian manusia.(Roma 12:9)

Tuhan memerlukan kita untuk menjadi saksiNya di dalam dunia yang semakin gelap ini. Agar kita dapat dibanggakanNya.bahwa "ini lho anakKu... Ditengah dunia gelappun dia tetap bercahaya menjadi saksiKu.. Pelaku firmanKu yang setia."

Sudahkah cahaya hidup kita semakin bersinar dan berdampak bagi orang lain?
Mari terus belajar untuk hidup dalam kehendak Tuhan. Sampai kapan? Seumur hidup kita..  Sehingga melalui hidup kita banyak orang mengenal Tuhan dengan benar, dan menjadi orang yang diselamatkan!

Syalom, Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati...

#SPS

Renungan Hari Ini, 21 Febuari - SEMAKIN HARI SEMAKIN MENYALA




Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku."
*(Mazmur 131:2)*
Merenungkan nast ini secara mendalam akan membuat kita menemukan hati sang penulis yang begitu tegar dalam Tuhan. Kepercayaannya pada Tuhan tidak tidak tergoyahkan, sehingga ia berkata  "aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya.."  ditengah hidup yang tidak mudah namun memutuskan untuk tetap tinggal dalam Tuhan dengan tenang.
Inilah iman yang menghasilkan roh yang tentram. Iman yang sempurna.

Kita mungkin ingin punya iman yang sempurna, namun telah lama menjalani hidup ini bersama Tuhan kita tidak juga menemukan iman itu. Kita berusaha dan berusaha, tetapi tak juga menemukannya. Bahkan karena hal ini banyak orang menjadi frustasi dan akhinya mundur.
Mengapa? Karena kita selama ini hanya menggunakan iman yang ada pada kita hanya untuk mengalami berkat dan mujizat, ingin memuaskan diri sendiri, sehingga yang terjadi tubuh rohani kita menjadi kerdil.

IMAN yang benar:
Menyerahkan, mempercayakan diri dan hidup kita untuk dipakai oleh Tuhan.
Bukan memaksa Tuhan untuk melakukan segala sesuatu yang kita inginkan.

Menyerahkan diri pada Tuhan berarti membiarkan Tuhan berkarya dengan leluasa di dalam hidup kita, seharusnya kita telah menyadari bahwa kita tidak punya pilihan lain lagi selain hidup untuk Tuhan, karena Tuhan telah menebus hidup kita secara lunas dengan darahNya yang mahal. Bukan berarti kita hanya diam berpangku tangan, namun mengembangkan hidup kita dengan talenta yang ada untuk mengalami hidup yang berhasil, sehingga hidup kita memuliakan nama Tuhan.

Iman yang sempurna tetap diam dengan tenang di hadapan Tuhan,. seperti anak yang tidak takut apapun saat ia.berbaring dengan ibunya. Karena ia percaya bahwa ibunya akan melindunginya dari bahaya. Begitulah seharusnya hidup kita bersama Tuhan.

Syalom....
Selamat pagi...
Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari ini (20 Feb 2019) - Iman yang Sempurna, tenang dalam Tuhan

Menderita bagi Kristus

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29)

Konteks nas ini adalah Nasehat supaya tetap berjuang. Filipi 1:27-30.
Berjuang untuk apa?  HIDUP BERPADANAN DENGAN INJIL KRISTUS. Inilah perjuangan yang berat bagi kita yang memerlukan kerelaan hati seumur hidup kita sampai Tuhan benar-benar mendapatkan kita tetap setia.menghidupi firmanNya.

Perjuangan dalam melakukan kehendak Tuhan adalah penderitaan bagi DAGING kita yang selalu haus akan kesenangan dan kenikmatan duniawi itulah makna penderitaan yang kita alami hidup di dalam Kristus, kita bukan saja menerima hidup kekal sebagai anak Allah, tetapi juga hidup dalam firmanNya dan menghasilkan buah bagi Kristus. bukan menderita karena kesalahan diri sendiri.  Tapi karena terus berjuang melakukan firman Tuhan, dan hidup kudus menyenangkan hatiNya.  Banyak orang yang tidak tahu apa itu menderita dalam Kristus, karena yang mereka cari dan utamakan dalam hidup adalah berkat dan mujizat, yang hanya bersifat sementara. Orang yang terus mengharapkan hidup yang indah di dalam dunia ini ketika hidup dalam Kristus tidak akan menemukan kebenaran, bahwa hidup dalam Kristus adalah perjuangan yang cukup berat untuk dapat berdiri di hadapan Tuhan ketika kita pulang kepadaNya.

Saat ikut Tuhan Yesus dan memutuskan untuk menjadi Kristen tidak pernah Alkitab berkata bahwa hidup kita akan lepas dari penderitaan hidup. Bukan itu.. Tetapi Tuhan akan selalu melatih kita dalam hidup yang adalah perjuangan ini agar kita memiliki hidup yang berkualitas tinggi yaitu semakin serupa dengan diriNya, Ia ingin kita menjadi sepertiNya. sun like father, and father like sun. Anak seperti Bapa dan Bapa seperti anak. Karena itu Ia ingin kita terus berjuang dalam menjadi muridNya. Namun tidak pernah Ia membiarkan kita berjuang sendirian, Ia kirimkan Roh KudusNya sebagai penolong bagi kita sehingga kita mampu melewati tahap demi tahap perjuangan itu, dan tetap merasakan hidup ini indah penuh dengan damai sejahtera di dalam kasihNya

"Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."
(Markus 8:34)

Ingatlah, hidup menjadi murid Kristus bukan hidup yang santai, namun harus terus berjuang untuk menjadi anak-anakNya yang setia dan selalu menyenangkan hatiNya dan hidup menjadi berkat bagi dunia yang gelap ini.

Syalom, Selamat memulai Hari yang indah
Tuhan Yesus memberkati.

#SPS

Renungan Hari Ini, 19 Febuari - PENDERITAAN YANG MEMBAWA PERJUANGAN

APAKAH ENGKAU MENGASIHIKU ?
Yesus Mengasihi
Kata Yesus kepadanya untuk ketika kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" (Yohanes 21:17a)

Kita diselamatkan oleh darah dan pengorbanan Tuhan Yesus diatas kayu salib, dan kita memperolehnya secara gratis alias tanpa bayaran sepeserpun. Ya, semuanya adalah Kasih Karunia Tuhan Yesus bagi kita. Kasih Karunia yang terbesar yang tidak akan ditemukan pada siapapun. Semuanya Yesus lakukan karena Ia mencintai kita, karena Ia tidak mau kehilangan kita yang adalah ciptaanNya dan yang telah Ia hembuskan nafas hidupNya ke dalam kita. Di dalam setiap kita ada bagian diriNya, entah engkau sadar atau tidak.

Namun manusia sering kali tidak menghargai dan menyayangi apapun yang diperolehnya dengan gratis. Memang sepertinya lebih bangga kalau kita dapatkan dengan cara yang kita usahakan sendiri, dan kita lebih menghargainya. Demikian pula dengan keselamatan yang di karuniakan oleh Tuhan Yesus, kebanyakan dari kita menyia-nyiakannya dan tidak menghargainya dengan menjalani hidup semaunya saja. Andai Anda ada diposisi Yesus, apakah Anda tidak sedih melihat pengorbanan Anda tidak dihargai sedikitpun? Karena mereka mendapatkannya dari Anda dengan gratis.

Hidup dalam Kasih Karunia Tuhan, bukan hidup tanpa melakukan kehendakNya, bukan berarti kita tidak berdoa, tidak beribadah, tidak bersekutu dengan Tuhan. Justru kita akan lebih giat lagi melakukan semua itu, sebagai tanda bahwa kita merindukan dan mengasihiNya! Malah dengan melakukan semua itu iman kita terhadapNya akan semakin diperkuat dan hubungan kita dengan Dia akan makin akrab, sebagaimana seharusnya hubungan antara Bapa dan anak.

Kita melakukan firmanNya bukan karena kekang, atau seperti burung yang terkurung di dalam sangkar. Namun karena kita menyadari akan kasihNya yang besar pada kita, karena kita menyadari bahwa hidup kita bukan milik kita lagi melainkan telah ditebus, hidup kita telah dibeliNya, bukan hanya untuk dijadikan sebagai anakNya, tetapi sepaya Dia berkuasa atas kita untuk melakukan kehendakNya dan menggenapi rencanaNya yang luar biasa indah.

Hal itu hanya akan terjadi jika kita menyadari anugerahNya. Jika kita menyadari betapa besar kasihNya, tentu hati kita memiliki kerinduan untuk selalu melakukan kehendakNya.
Namun, benarkah kita mengasihi Tuhan?

Sebagai bukti kasih, anakpun rela jadi hamba, dan mengabdikan hidupnya untuk melakukan yang di inginkan ayahnya.

Hidup kita ini adalah milik Tuhan, bukan untuk menjadi hak milik kita, melainkan untuk digunakan olehNya.

Syalom,.
Tuhan Yesus memberkati...

APAKAH ENGKAU MENGASIHIKU ?

Setiap Langkah adalah Anugerah
Setiap Langkah adalah Anugerah
Seorang professor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali ke sisi sang professor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Dari mana Anda belajar melakukan semua hal itu ? tanya sang professor.
Melakukan apa ? tanya Ralph.
Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu ? desak sang professor.
Oh, kata Ralph, selama perang .....
Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam . Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah. katanya ........
Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya.

Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini. Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.
Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.
Selamat menikmati setiap langkah hidup Anda dan BERSYUKURLAH SETIAP SAAT

Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia ini.
Hanya sedikit yang memikirkan bagaimana mengubah dirinya sendiri..

Renungan - Setiap Langkah Adalah Anugerah

KasihNya lebih dari Hidup
KasihNya lebih dari Hidup
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
" Mazmur 63:4"

Shalom Saudaraku,
Adakah seorang ibu yang melahirkan anaknya, hanya untuk dikorbankan?
Malahan sebaliknya , orang tua, berkorban, agar anaknya berbahagia,
Dijagai, dipelihara dan disayangi dari bayi sampai dewasa.
Betul atau tidak???

Maukah kita mengampuni orang- orang yang sudah pernah menyakiti kita?
Mungkin ada banyak orang yang tidak tulus mau mengampuni dan mau berkorban buat orang lain, bahkan kalau bisa didoakan agar mereka dapat balasan yang setimpal...

Berbeda dengan TUHAN Yesus...
IA dilahirkan dengan satu tujuan, yaitu untuk berkorban buat manusia.
Tepatnya menebus dosa manusia.
Saat Yesus menginjak dewasa, IA harus mengalami hal- hal yang tak nyaman, IA harus mencurahkan darah-Nya, dengan tulus IA mau berkorban dan mau mengampuni orang yang telah menyiksa dirinya.


" Lukas 23: 34a"
Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

TUHAN Yesus mengasihi manusia melebih dari hidupNya sendiri.
IA tak menyayangkan nyawa-Nya sendiri, hanya buat kita.

^ RENUNGKANLAH...

*ADAKAH BAPA LAIN YANG SANGGUP SEPERTI BAPAK KITA TUHAN YESUS?

* ADAKAH BAPA YANG MAU KORBANKAN HIDUP DAN NYAWANYA SENDIRI
BUAT ORANG LAIN?

* AKU BERSYUKUR KARENA MEMILIKI BAPA SEPERTI TUHAN YESUS. 


Salam Kasih Kristus

Renungan - Kasih-Nya lebih dari Hidup

Berlangganan Sekarang